Jumat, 18 Jul 2025
Nepotiz Nepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Breaking News :
Introducing the EsaFX Trading App, Powered by TradeSocio
7 Kriteria Tempat Les GMAT Berkualitas di Jakarta
Konflik Papua: MPR Tunggu Arahan Pemerintah Prabowo?
Pegawai Kejagung Dibacok di Depok: Motif Belum Terungkap
Job Fair Cikarang Diserbu 25 Ribu Pelamar, 3.000 Lowongan
Font ResizerAa
NepotizNepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Search
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita
Follow US
© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.

Home – Politik – Gibran: Data & Aset Digital, Kekayaan Baru Indonesia

PolitikTeknologi

Gibran: Data & Aset Digital, Kekayaan Baru Indonesia

Nepotiz
Diperbarui pada: 27/05/2025 06:44
Oleh Nepotiz
Share
6829f3db0e0ad 1
SHARE

JAKARTA, Nepotiz – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa kemajuan suatu bangsa di era modern ini tidak hanya bergantung pada kepemilikan tambang atau kekayaan sumber daya alam lainnya.

Menurut Gibran, kekuatan untuk memajukan bangsa justru terletak pada penguasaan data dan aset digital.

Pernyataan tersebut disampaikan Gibran dalam video monolog terbarunya berjudul 'Bukan Lagi Hanya Pasar Digital, Indonesia Harus Jadi Produsen Digital' yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, sebagaimana dilansir pada hari Selasa (27/5/2025).

"Saat ini, kekayaan sebuah negara tidak lagi terbatas pada tanah, bebatuan, mineral, atau hasil bumi. Ada sesuatu yang tak kasat mata, namun memiliki nilai yang sangat tinggi, yaitu data, perilaku, serta pola pikir kita semua. Kekayaan ini tidak akan pernah habis, selama kita terus terhubung, dan akan terus bertambah setiap harinya, melalui setiap klik, tontonan, transaksi, geotagging, download, hingga upload. Semuanya!" ungkap Gibran.

Baca Juga :  Dirjen Dukcapil: Lapor Pungli Adminduk! Layanan Gratis!

"Inilah komoditas baru di era digital. Era di mana kemajuan suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh siapa yang memiliki tambang atau sumber daya alam, melainkan juga oleh siapa yang mampu mengelola data dan aset digital dengan baik," imbuhnya.

Gibran menjelaskan bahwa Indonesia saat ini memiliki populasi sebanyak 284 juta jiwa, dengan 221 juta di antaranya adalah pengguna internet.

Dengan mayoritas penduduk sebagai pengguna internet, lanjutnya, maka Indonesia memiliki potensi besar informasi yang dapat diolah dari data sehari-hari.

Dia berpendapat bahwa informasi tersebut sangat krusial di era persaingan yang semakin ketat seperti saat ini.

"Sebagai contoh, jika di suatu kota masyarakat cenderung gemar membeli makanan secara online, seperti ayam goreng, ayam geprek, sate ayam, dan berbagai hidangan berbahan dasar ayam lainnya, maka dapat dipastikan bahwa ayam merupakan salah satu kebutuhan utama di kota tersebut. Hal ini tentu menjanjikan peluang bagi pelaku usaha untuk berjualan ayam potong di sana," jelas Gibran.

Baca Juga :  Fintech Indonesia Bersinar di ASEAN Fintech Awards 2025

Gibran menyadari bahwa contoh yang ia berikan mungkin terlihat sederhana.

Namun, Gibran mengajak publik untuk membayangkan jika analisis perilaku pasar ini dilakukan secara lebih luas, tidak hanya terbatas pada satu kota, komoditas, atau transaksi saja.

Gibran meyakini bahwa data tersebut akan menjadi informasi yang sangat berharga, sekaligus menjadi kunci untuk memenangkan persaingan.

"Pertanyaan berikutnya adalah, apakah algoritma dan informasi yang dibangun dari data serta perilaku masyarakat Indonesia ini akan kita optimalkan untuk memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha kita, masyarakat kita, dan negara kita? Atau justru akan lebih menguntungkan negara lain?" tanyanya.

"Teman-teman, digitalisasi bukan sekadar konsep atau jargon semata. Ini adalah kebutuhan mendesak jika kita sebagai bangsa tidak ingin hanya menjadi pasar bagi negara lain," tegas Gibran.

Gibran menambahkan bahwa sebagai bangsa yang berdaulat, rakyat Indonesia memiliki hak dan kesempatan untuk menjadi pemain utama di negeri sendiri.

Baca Juga :  BTN Syariah Genjot Digitalisasi Jelang Spin Off

Ia kembali menekankan bahwa ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang menciptakan kesempatan hidup yang lebih baik bagi semua orang.

"Dan seperti yang telah ditegaskan oleh Bapak Presiden Prabowo, bahwa kita harus menguasai teknologi. Kita harus menjadi produsen, bukan hanya konsumen. Terlebih lagi, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar," pungkasnya.

Tag:data digitalEkonomi digitalgibran rakabuming rakaindonesiaPrabowovideo monolog gibranvideo monolog Wapres Gibran
Share Berita Ini
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Threads
Berita Sebelumnya 682e8d92e786b Hasto Kaget: KPK Geledah Rumah, Cuma Flashdisk Tahun ’79!
Berita Selanjutnya 67beee1155296 Tol Yogya-Bawen Update: Seksi 1 & Progres Terbaru!

Paling Populer

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream
Teknologi

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream Lewat HP dan PC!

Nepotiz
Oleh Nepotiz
7 bulan lalu

Cara Mempercepat Download Terabox di Android, iOS dan PC

Oleh Nepotiz

20 Karakter Mana yang Tidak Bisa Mengisi HP ke Teman di Mobile Legends? Ini Dia Listnya

Oleh Nepotiz

Cara Download Video PoopHD Lewat HP dan PC, Tanpa Aplikasi Tambahan!

Oleh Nepotiz

100% Work! Ini Cara Download Video Luluvdo Tanpa Aplikasi

Oleh Nepotiz

Kapan Tanggal Rilis Alita: Battle Angel 2? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Oleh Nepotiz

Tips dan Cara Efektif Mempercepat Putaran Pulley dengan Mudah

Oleh Nepotiz

Guru SMPN 3 Depok Dilaporkan atas Dugaan Pelecehan Verbal

Oleh Nepotiz

Kapan Saya Menikah Menurut Tanggal Lahir? Pakai 2 Metode Ini Untuk Prediksi

Oleh Nepotiz

FB ‘Fantasi Sedarah’: Pembuat Video Anak Ditangkap!

Oleh Nepotiz

Berita Menarik Lainnya

menteri sosial saifullah yusuf gus ipul 1745469906431 169
Nasional

Marsinah Pahlawan Nasional? Mensos: Belum Bisa Tahun Ini!

2 bulan lalu
GTA VI
Teknologi

Take-Two Buka Suara Tanggal Rilis GTA VI, Bakal Ditunda?

5 bulan lalu
kapolri luncurkan desk ketenegakerjaan polri 4 169
Nasional

Kapolri: Usut Budi Arie di Kasus Judi Online, Tunggu Hakim!

2 bulan lalu
ketua pkb 169
Nasional

Polemik Penulisan Sejarah RI: DPR Minta Kemenbud Transparan

2 bulan lalu
Nepotiz Nepotiz

Tentang Kami


Nepotiz – Truth Behind The Ties merupakan platform yang menyajikan berita terkini, liputan real-time, informasi terbaru dari seluruh penjuru dunia.
Link Navigasi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Media Sosial
Facebook X-twitter Instagram Threads Tiktok
Seedbacklink

© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.