JAKARTA, Nepotiz – Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) di berbagai bidang industri semakin meluas. Bukan hanya perusahaan-perusahaan besar saja, teknologi ini juga mulai dimanfaatkan oleh pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), bahkan hingga instansi pemerintah.
Melihat potensi AI yang sangat besar dalam meningkatkan efisiensi serta efektivitas proses bisnis, PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) memperkenalkan serangkaian solusi berbasis AI dalam acara Xperience Center Telkom Solution & Indiniz di Digiland 2025, Jakarta, Minggu (18/5/2025).
“Potensinya sangat menjanjikan. Secara global, arahnya memang menuju pemanfaatan AI,” ungkap OVP Enterprise Marketing & Regional Management Telkom Indonesia, Reni Yustiani, dalam keterangannya pada Jumat (23/5/2025).
Menurut Reni, AI memiliki kemampuan untuk membantu pelaku usaha dalam melakukan *profiling* pelanggan secara lebih akurat. Data seperti jumlah pengunjung setiap hari, volume transaksi, hingga kebutuhan tambahan untuk pengembangan bisnis dapat diolah dengan cepat melalui teknologi ini.
Pada sektor UKM, lanjutnya, teknologi AI juga dapat dimanfaatkan dalam layanan *contact center*. Pola interaksi pelanggan dapat dianalisis untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan merespons kebutuhan pelanggan dengan lebih sigap.
“Hal-hal yang bersifat insidental dapat terdeteksi dan dimitigasi dengan lebih cepat. Dengan demikian, pelayanan kepada pelanggan dapat ditingkatkan secara signifikan,” jelas Reni.
Sementara itu, Partnership Evaluation Enterprise Product Development Telkom Indonesia, Lisa Nurfhatia Prizasaputri, menjelaskan bahwa Telkom telah mengembangkan berbagai solusi berbasis AI yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing industri.
“Salah satu contohnya adalah Human Field, yaitu sebuah platform manajemen sumber daya manusia (HRM). Selain itu, ada juga Tsurvey, sebuah platform survei yang mampu mengumpulkan data secara cepat dan akurat,” paparnya.
Solusi-solusi tersebut telah digunakan di berbagai sektor, mulai dari ritel seperti supermarket dan minimarket, hingga lembaga-lembaga pemerintah. Menurut Lisa, sistem yang dikembangkan oleh Telkom bersifat fleksibel dan dapat diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada di perusahaan.
“Solusi yang kami tawarkan dapat di-*customize* dan tidak perlu dibangun dari awal. Solusi ini dapat diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada (eksisting),” tambahnya.
Untuk memenuhi kebutuhan layanan publik, Telkom juga menghadirkan Antares Eazy, sebuah solusi AI yang memungkinkan percepatan digitalisasi layanan melalui pemrosesan data visual secara cepat dan akurat.
Fitur *Crowd Detection* yang ada dalam sistem ini bahkan dapat dimanfaatkan untuk memantau demonstrasi atau kerumunan dalam acara publik. Pemerintah dapat menjaga situasi tetap kondusif tanpa mengurangi hak masyarakat untuk berkumpul.
“Pendekatan ini menggambarkan bagaimana teknologi dapat menjadi alat yang menyeimbangkan antara efisiensi dan hak-hak publik,” kata Lisa.
Dengan pengembangan solusi yang adaptif dan terintegrasi, Telkom berharap teknologi AI dapat menjadi solusi untuk menjawab berbagai tantangan bisnis di berbagai sektor di Indonesia.