Coba bayangkan sebuah sumber energi bersih yang mampu menyokong peradaban manusia hingga 170.000 tahun ke depan—bebas emisi, tanpa polusi. Kedengarannya seperti cerita fiksi ilmiah? Ternyata tidak. Tim ilmuwan dari University of Oxford, Durham University, dan University of Toronto baru-baru ini membuka peluang luar biasa itu dari tempat yang selama ini kita tinggali: kerak Bumi.
Hidrogen Alami, Energi Bersih yang Terlupakan
Selama ini, hidrogen dikenal sebagai salah satu solusi energi bersih di masa depan. Namun, ironisnya, hampir seluruh hidrogen yang digunakan saat ini justru diproduksi dari bahan bakar fosil—sebuah proses yang menyumbang sekitar 2,4% dari total emisi karbon dioksida global.
Padahal, kerak Bumi ternyata secara alami telah menghasilkan hidrogen selama miliaran tahun. Gas ini terbentuk melalui reaksi kimia antara jenis batuan tertentu dan air, serta dapat terperangkap dalam kantung-kantung bawah tanah, serupa dengan minyak dan gas bumi.
Menurut riset yang baru saja dipublikasikan dalam Nature Reviews Earth & Environment (13 Mei 2025), jumlah hidrogen yang tersimpan ini diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi umat manusia selama 170.000 tahun!
Strategi Baru: Resep untuk Menemukan Hidrogen dari Bumi
Selama ini, data mengenai keberadaan hidrogen alami sangat terbatas dan tidak merata. Namun, riset terbaru ini menghadirkan sesuatu yang revolusioner: sebuah peta jalan eksplorasi, atau seperti yang dianalogikan oleh Prof. Chris Ballentine dari Oxford, “resep memasak soufflé.” Artinya, kombinasi yang tepat antara jenis batuan, suhu, tekanan, cairan, dan sejarah geologis dapat menciptakan ‘ladang’ hidrogen yang layak ditambang secara ekonomis.
“Layaknya resep soufflé, jika satu bahan atau durasi memasaknya tidak tepat, hasilnya akan mengecewakan. Tetapi jika kita berhasil menemukan resep eksplorasi yang dapat direplikasi dan terbukti sukses, maka kita memiliki sumber hidrogen rendah karbon yang kompetitif secara komersial,” ungkap Prof. Ballentine.
DOK. Humas PLN Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun pengisian kendaraan hidrogen pertama di Indonesia berlokasi di Senayan, Jakarta, hasil inovasi dan terobosan dari PLN Indonesia Power yang merupakan upaya dan inovasi lanjutan PLN dalam pembangunan ekosistem hidrogen secara end-to-end di Indonesia.
Fungsi Vital Hidrogen dalam Kehidupan Modern
Lebih dari sekadar bahan bakar bersih, hidrogen adalah fondasi bagi industri penting seperti pupuk—yang pada akhirnya memegang peranan penting dalam memberi makan separuh populasi dunia. Permintaan akan hidrogen diproyeksikan akan melonjak dari 90 juta ton pada tahun 2022 menjadi 540 juta ton pada tahun 2050. Oleh karena itu, menemukan sumber baru yang tidak mencemari atmosfer menjadi kebutuhan yang mendesak.
Meskipun metode produksi hidrogen yang ramah lingkungan seperti elektrolisis bertenaga surya dan penangkapan karbon sudah tersedia, biaya dan efisiensinya masih menjadi tantangan. Di sinilah hidrogen alami muncul sebagai solusi potensial yang lebih ekonomis dan bersih.
Tantangan di Balik Kekayaan Alam Ini
Namun, seperti halnya kekayaan alam lainnya, tidak semua hidrogen bawah tanah dapat langsung dimanfaatkan. Salah satu tantangan utamanya adalah keberadaan mikroba bawah tanah yang “memakan” hidrogen.
“Kita tahu bahwa mikroba di bawah tanah sangat menyukai hidrogen. Oleh karena itu, penting untuk menghindari lingkungan di mana mereka dapat mengonsumsi gas ini,” jelas Prof. Barbara Sherwood Lollar dari University of Toronto.
Selain itu, efisiensi reaksi batuan dan bagaimana sejarah geologi membawa unsur-unsur penting ke lokasi yang tepat masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Sumber Hidrogen dari Kerak, Bukan Mantel Bumi
Riset ini juga membantah anggapan bahwa hidrogen dari mantel Bumi (lapisan di bawah kerak) merupakan sumber yang realistis. Justru, kerak Bumi terbukti memiliki seluruh elemen pembentuk sistem hidrogen yang lengkap—mulai dari yang baru terbentuk beberapa juta tahun lalu hingga yang sudah ada sejak ratusan juta tahun.
Menurut Prof. Jon Gluyas dari Durham University, pendekatan yang digunakan dalam eksplorasi helium dapat diadaptasi untuk hidrogen. "Kami telah berhasil mengembangkan strategi eksplorasi untuk helium, dan pendekatan serupa yang didasarkan pada prinsip dasar dapat diterapkan untuk hidrogen,” ungkapnya.
Besarnya potensi ini mendorong para ilmuwan untuk mengambil langkah lebih jauh: mendirikan perusahaan eksplorasi bernama Snowfox Discovery Ltd. Apa tujuannya? Menemukan cadangan hidrogen alami dalam jumlah besar yang dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan transisi energi global.
Di tengah krisis iklim dan perlombaan mencari sumber energi bersih, kabar mengenai hidrogen alami ini dapat menjadi secercah harapan yang sangat dinantikan. Dengan pendekatan ilmiah yang matang dan strategi eksplorasi yang tepat, bukan tidak mungkin energi bersih itu selama ini memang tersembunyi tepat di bawah kaki kita.