TANGERANG, Nepotiz – Sebagai bagian dari komitmennya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) terus berupaya mendorong perubahan menuju energi yang lebih berkelanjutan dalam setiap aspek operasionalnya.
Sungguh sebuah pencapaian membanggakan! Antara tahun 2019 dan 2024, MedcoEnergi berhasil mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 30 persen. Bahkan, di tahun 2025 yang masih berjalan ini, perusahaan sudah melampaui target dengan berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Direktur & Chief Administrative Officer MedcoEnergi, Bapak Amri Siahaan, keberhasilan ini tak lepas dari peran penting sumber daya manusia (SDM) dalam melakukan transisi energi dan menekan emisi GRK.
"Kita bisa saja memiliki teknologi yang tercanggih, proses yang paling efisien, dan sistem yang paling terintegrasi, namun tanpa SDM yang kompeten, semua itu akan sia-sia," ungkap beliau dalam sesi inspiratif bertajuk 'People as the Foundation of Energy Transition' di acara IPA Convex 2025, ICE BSD, Tangerang, Selasa (20/5/2025).
Beliau menambahkan, selama 45 tahun berkiprah di Indonesia, MedcoEnergi selalu mengandalkan SDM yang adaptif, kolaboratif, dan memiliki visi jauh ke depan untuk mendukung keberlanjutan perusahaan.
Saat ini, MedcoEnergi memberdayakan lebih dari 6.300 karyawan tetap dan 15.000 kontraktor, dengan komposisi yang menarik, yaitu 48 persen berasal dari generasi milenial. Selain itu, 20 persen posisi manajerial dipercayakan kepada perempuan.
"Kehadiran pemimpin wanita di jajaran manajemen Medco ini sangatlah krusial. Ini membuktikan bahwa kami tidak memandang gender. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang di organisasi ini," kata Bapak Amri dengan antusias.
Menurut beliau, peningkatan kapabilitas SDM dilakukan secara berkelanjutan melalui berbagai program pengembangan teknis dan kepemimpinan. Beberapa di antaranya adalah Medco Senior Development Program yang bekerja sama dengan Insead dan Harvard, Medco Subsurface, Medco Project Management Academy, serta Techno Day.
"Transisi energi memang membutuhkan teknologi, tetapi yang menjalankan transisi itu sendiri adalah para pekerja. Oleh karena itu, MedcoEnergi akan terus berinvestasi jangka panjang pada pengembangan SDM," tegas beliau.
Bapak Amri juga menyoroti keseriusan SDM MedcoEnergi dalam mewujudkan transisi energi dan menekan emisi, yang tercermin dari berbagai upaya nyata yang telah dilakukan.
Perusahaan secara konsisten berhasil menekan emisi GRK setiap tahunnya. Pada tahun 2019, emisi yang dihasilkan MedcoEnergi mencapai 5,4 juta ton CO2 ekuivalen (CO2e). Angka ini berhasil diturunkan menjadi 4,8 juta ton CO2e pada tahun 2020, dan kembali turun menjadi 4,6 juta ton CO2e pada tahun 2021.
Tren positif ini berlanjut di tahun 2022, dengan penurunan emisi menjadi 4,4 juta ton CO2e, kemudian menjadi 4,2 juta ton CO2e pada tahun 2023, dan akhirnya mencapai angka 3,8 juta ton CO2e di tahun 2024.
Salah satu kontributor utama penurunan emisi GRK ini adalah pemanfaatan panel surya di berbagai fasilitas kelolaan MedcoEnergi, yang kini menjadi sumber energi listrik operasional perusahaan.
Contohnya, di Matak Shorebase, panel surya telah dipasang di tiga bangunan utama, yaitu Airport Terminal, Wisma Belida, serta Jetty Office, dengan total kapasitas sekitar 150 kilowatt peak (kWP).
Pemanfaatan PLTS juga diterapkan pada fasilitas-fasilitas perusahaan yang beroperasi tanpa kehadiran manusia secara langsung, atau yang dikenal sebagai platform unmanned.
"Jadi, ini bukan sekadar janji manis belaka. Inilah aksi nyata yang kami lakukan. Sebenarnya, ada banyak sekali upaya yang telah kami lakukan untuk mewujudkan strategi keberlanjutan dan mencapai target yang telah kami tetapkan," pungkas Bapak Amri dengan penuh semangat.