Persija Jakarta menanggapi rencana penambahan kuota pemain asing menjadi 11 di Liga 1. Baik pelatih Ricky Nelson maupun pemain Hanif Sjahbandi turut menyampaikan pandangan mereka mengenai isu ini.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) diketahui memiliki rencana untuk meningkatkan jumlah pemain impor yang diperbolehkan di Liga 1 pada musim 2025/26. Wacana yang bergulir adalah penambahan kuota menjadi 11 pemain, berbeda dengan aturan sebelumnya yang membatasi hanya 8 pemain asing per klub pada musim ini.
Saat dimintai tanggapannya mengenai hal tersebut, Ricky Nelson tidak lantas menolak usulan tersebut. Demikian pula Hanif, yang merasa tidak terlalu terpengaruh dengan adanya perubahan aturan terkait pemain asing ini.
"Tidak mungkin kami menolak, sebagai pelatih kami menerima saja. Kalau itu terjadi, justru kami bersyukur karena pemilik klub akan memberikan fasilitas yang memadai. Rasanya tidak mungkin ada 11 pemain asing berkualitas tapi kondisi lapangannya tidak memadai," ujar Ricky Nelson saat memberikan keterangan pada Kamis (22/5/2025).
"Dengan demikian, pemain lokal juga akan termotivasi untuk tidak kalah. Jika infrastruktur semakin baik, pemain lokal pun akan berusaha mengejar ketertinggalan. Klub juga akan sadar untuk memperbaiki fasilitas, sehingga semua pemain akan bersaing secara sehat," tambahnya.
Sementara itu, Hanif mengungkapkan bahwa dirinya tidak terlalu ambil pusing mengenai rencana ini. Menurutnya, ia akan tetap berusaha memberikan yang terbaik dan berkompetisi di Persija Jakarta, dengan siapapun pemain yang ada dan dalam kondisi apapun.
Berkaca pada musim ini, Hanif justru mendapatkan kesempatan bermain yang paling banyak sepanjang kariernya. Pemain berusia 28 tahun ini tercatat telah bermain sebanyak 32 kali dalam satu musim.
Sebelumnya, jumlah penampilan terbanyak Hanif terjadi pada musim 2021/22 dan 2022/23, dengan catatan 28 kali bermain dalam satu musim. Menariknya, ketika aturan klub memperbolehkan mengontrak 8 pemain asing, Hanif justru lebih sering mendapatkan kesempatan untuk bermain.
"Soal rencana 11 pemain asing, saya tidak terlalu khawatir. Dulu awalnya 4 pemain asing, lalu menjadi 6 (yang bermain), tapi perbedaan jam bermain saya justru lebih banyak sekarang. Jadi, persaingannya tetap profesional," kata Hanif.
"Mungkin kebijakan tersebut diambil karena ada hal-hal yang dikhawatirkan menjadi tidak sesuai. Mungkin itu yang menjadi perhatian utama. Kami sebagai pemain, dan saya pribadi, justru mendapatkan menit bermain lebih banyak saat ada 8 pemain asing (6 yang bermain). Jadi, bagi saya pribadi ini tidak terlalu menjadi masalah. Saya justru mendapatkan banyak pengalaman," pungkas mantan pemain Arema tersebut.