Senin, 7 Jul 2025
Nepotiz Nepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Breaking News :
Introducing the EsaFX Trading App, Powered by TradeSocio
7 Kriteria Tempat Les GMAT Berkualitas di Jakarta
Konflik Papua: MPR Tunggu Arahan Pemerintah Prabowo?
Pegawai Kejagung Dibacok di Depok: Motif Belum Terungkap
Job Fair Cikarang Diserbu 25 Ribu Pelamar, 3.000 Lowongan
Font ResizerAa
NepotizNepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Search
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita
Follow US
© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.

Home – Hukum – Korupsi Timah: DPR Sentil Kejagung, Jampidsus Membantah

HukumPolitik

Korupsi Timah: DPR Sentil Kejagung, Jampidsus Membantah

Nepotiz
Diperbarui pada: 21/05/2025 14:06
Oleh Nepotiz
Share
jampidsus kejagung febrie adriansyah anggi muliawatidetikcom 1741184475675 169
SHARE

Hasbiallah Ilyas, seorang anggota Komisi III DPR RI, menyoroti dengan seksama bagaimana Kejaksaan Agung menghitung aset dalam sebuah kasus yang tengah menjadi perhatian. Perhatiannya tertuju pada data yang diungkap Kejagung, yang menyebutkan angka kerugian negara akibat korupsi pengelolaan timah mencapai Rp 300 triliun – sebuah jumlah yang fantastis.

"Perbincangan hangat di tengah masyarakat adalah mengenai barang sitaan. Barang sitaan ini, idealnya, uangnya harus kembali ke kas negara, memperkuat fondasi perekonomian kita. Pertanyaan saya sederhana: berapa banyak uang negara yang sudah berhasil dikembalikan hingga hari ini?" Hasbiallah membuka pendapatnya dalam rapat Komisi III DPR bersama Jampidsus RI, di Senayan, Jakarta Pusat, pada hari Selasa, 20 Mei 2025.

Menurut Hasbiallah, perhitungan yang dipaparkan Kejagung terkait kasus korupsi timah ini terasa janggal, seolah tak selaras dengan perhitungan yang dilakukan oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa angka yang disampaikan mungkin tidak mencerminkan fakta sebenarnya, terutama karena BPK tidak dilibatkan dalam proses perhitungan.

Baca Juga :  Prabowo: Pejabat Malas & Aneh Akan Dipinggirkan!

"Misalnya, kerusakan alam dinilai sekian. Jika ini dihitung begitu saja, menurut saya kurang adil, Pak. Meskipun mereka bersalah karena korupsi, kita tidak boleh sampai menzalimi mereka. Ini adalah penegakan hukum, dan penegakan hukum harus dilakukan dengan seadil-adilnya, sejujur-jujurnya, dan apa adanya," tegas Hasbiallah.

Legislator dari PKB ini mengingatkan Kejagung agar tidak hanya terpaku pada popularitas semata dalam menentukan besaran kerugian. Ia berharap agar besarnya kerugian yang diungkapkan tidak sampai mengorbankan nilai-nilai hukum yang mendasar.

"Jangan sampai karena tekanan dari masyarakat, kita disandera oleh opini, 'Oh, Kejaksaan Agung ingin dikenal sebagai superpower, yang terkuat, yang berhasil mendapatkan uang banyak'. Tentu kita bersyukur jika memang demikian, namun jangan sampai hukum hanya mengejar popularitas dan mengabaikan esensi hukum itu sendiri," imbuhnya dengan nada prihatin.

Baca Juga :  Dewan Pers Respons Pencabutan Opini di Detik.com

Pada kesempatan yang sama, Jampidsus Febrie Adriansyah menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak berniat mencari popularitas dalam menangani kasus-kasus yang ada. Ia menjelaskan bahwa perhitungan kerugian yang dilakukan semata-mata berdasarkan data yang diperoleh dari penyidik.

"Mengenai kerugian negara yang tadi sempat disinggung, seolah-olah ini semua demi popularitas, sekali lagi, bukan itu niat kami," tegas Febrie.

"Angka kerugian negara yang kami sampaikan di awal memang berasal dari perhitungan sementara yang dilakukan oleh penyidik. Namun, angka ini akan diverifikasi dan dipastikan oleh lembaga auditor yang kompeten," lanjutnya.

Ia memberikan contoh kasus Pertamina yang saat ini masih dalam tahap pendalaman perhitungan. Febrie menyebutkan bahwa dalam proses perhitungan ini, pihaknya akan melibatkan auditor dari BPK.

"Saat ini, kasus Pertamina masih dalam proses, progresnya terus berjalan. Pertamina tadi ditanyakan, dan ini masih dalam proses perhitungan antara penyidik dan auditor BPK. Kami berharap proses ini akan segera selesai," ungkap Febrie.

Baca Juga :  ODGJ Jadi Saksi di Sidang? KND Usulkan Hak Setara di Hukum

"Nilai akhirnya mungkin tidak akan persis sama, karena adanya perbedaan sudut pandang mengenai item-item yang dipegang oleh penyidik dan auditor. Kesepakatan akan diperlukan untuk menentukan angka kerugian keseluruhan," pungkasnya.

Tag:bpkjakarta pusatjampidsusjampidsus rikejagungkomisi iii dprkomisi iii dpr risenayan
Share Berita Ini
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Threads
Berita Sebelumnya 682c52e6ac3db Asuransi Nasional: Tekan Defisit, Mandiri dan Berdaulat!
Berita Selanjutnya 682d2346dbc1f Balikpapan Krisis BBM? Pertamina Minta Maaf, SPBU 24 Jam!

Paling Populer

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream
Teknologi

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream Lewat HP dan PC!

Nepotiz
Oleh Nepotiz
7 bulan lalu

Cara Mempercepat Download Terabox di Android, iOS dan PC

Oleh Nepotiz

20 Karakter Mana yang Tidak Bisa Mengisi HP ke Teman di Mobile Legends? Ini Dia Listnya

Oleh Nepotiz

Cara Download Video PoopHD Lewat HP dan PC, Tanpa Aplikasi Tambahan!

Oleh Nepotiz

100% Work! Ini Cara Download Video Luluvdo Tanpa Aplikasi

Oleh Nepotiz

Kapan Tanggal Rilis Alita: Battle Angel 2? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Oleh Nepotiz

Tips dan Cara Efektif Mempercepat Putaran Pulley dengan Mudah

Oleh Nepotiz

Guru SMPN 3 Depok Dilaporkan atas Dugaan Pelecehan Verbal

Oleh Nepotiz

Kapan Saya Menikah Menurut Tanggal Lahir? Pakai 2 Metode Ini Untuk Prediksi

Oleh Nepotiz

FB ‘Fantasi Sedarah’: Pembuat Video Anak Ditangkap!

Oleh Nepotiz

Berita Menarik Lainnya

012818700 1734605320 IMG 7139 1
Hukum

PDIP Polisikan Budi Arie Soal Judi Online: Framing?

1 bulan lalu
682c2205e71c3
Hukum

Biaya Ojol Ilegal? DPR Minta Aplikasi Hapus Potongan!

2 bulan lalu
61c2b8684ff51
Hukum

GRIB Jaya: Polda Metro Harus Netral di Sengketa Lahan BMKG

1 bulan lalu
bea cukai menyita ribuan batang rokok tanpa pita cukai di warung kelontong kota bogor 1747825432807 169
Hukum

Bea Cukai Bogor Sita 20 Ribu Rokok Ilegal di Warung Kelontong

2 bulan lalu
Nepotiz Nepotiz

Tentang Kami


Nepotiz – Truth Behind The Ties merupakan platform yang menyajikan berita terkini, liputan real-time, informasi terbaru dari seluruh penjuru dunia.
Link Navigasi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Media Sosial
Facebook X-twitter Instagram Threads Tiktok
Seedbacklink

© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.