JAKARTA, Nepotiz – Kombes Pol Wira Satya Triputra, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, memaparkan rupa Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial MR, yang kini berstatus sebagai buronan atau masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Diketahui, MR terlibat dalam insiden bentrokan antara anggota PP dan pekerja PT Bangsawan Cyberindo Indonesia (BCI) di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan. Lokasi kejadian berada di Jalan Pajajaran, Pamulang Barat, Pamulang, Tangerang Selatan, pada hari Rabu, 21 Mei 2025.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Mapolda Metro Jaya pada Senin, 26 Mei 2025, Kombes Pol Wira memperlihatkan foto MR. Foto tersebut hanya menampilkan bagian kepala hingga bahu. Dalam foto itu, MR terlihat dengan kepala plontos, kulit sawo matang, dan mengenakan pakaian berwarna gelap.
Keributan tersebut dipicu oleh upaya anggota PP untuk mempertahankan pengelolaan area parkir RSU Tangsel, yang rencananya akan dikelola oleh PT BCI. Padahal, PT BCI telah memenangkan tender pengelolaan lahan parkir dengan sistem otomatis di RSU Tangsel sejak tahun 2022.
Sebelumnya, PP telah menguasai lahan parkir RSU Tangsel sejak tahun 2017, hingga akhirnya 30 orang ditangkap oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
“Dalam penguasaan lahan parkir ini, ormas PP memperoleh keuntungan harian dengan menarik biaya parkir sebesar Rp 3.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil,” jelas Wira di Mapolda Metro Jaya, hari Senin.
“Perusahaan yang memenangkan tender tidak dapat mengelola parkir karena adanya penghalangan, intimidasi, dan bahkan sering terjadi bentrokan,” lanjutnya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, keributan antara anggota ormas dan pekerja PT Bangsawan Cyberindo Indonesia (BCI) terjadi di RSU Kota Tangerang Selatan pada Rabu, 21 Mei 2025.
Insiden ini menjadi perhatian publik setelah video keributan di lokasi kejadian diunggah ke media sosial, yang memperlihatkan ketegangan antara kedua belah pihak di area parkir.
Video tersebut menunjukkan tiga pria, yang diduga merupakan anggota ormas Pemuda Pancasila (PP), menolak untuk meninggalkan area pemasangan sistem parkir otomatis.
"Bangun, bangun," ucap seorang pekerja PT BCI sambil mencoba menarik salah seorang dari mereka.
"Enggak mau," jawab pria dari ormas tersebut berulang kali.
Ketegangan terus meningkat hingga malam hari. Kedua pihak, baik dari ormas maupun pekerja parkir, terlibat dalam adu fisik.