Pihak kepolisian tengah mengusut kasus yang menimpa DSK (44), seorang ASN yang bertugas di Pusdaskrimti Kejagung. DSK menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) di kawasan Sawangan, Depok. Menurut keterangan polisi, tidak ada barang berharga milik korban yang raib.
“Tidak ada (barang hilang),” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang, kepada awak Liputanku pada hari Selasa (27/5/2025).
AKBP Bambang menjelaskan bahwa insiden pembacokan tersebut terjadi secara tiba-tiba saat korban sedang dalam perjalanan menuju kediamannya. Anehnya, sepeda motor yang dikendarai korban tetap dalam kondisi stabil dan tidak terjatuh saat kejadian.
“Benar, (tiba-tiba dibacok) bahkan motornya pun utuh, tanpa goresan. Korban tidak sampai terjatuh,” ungkapnya lebih lanjut.
Saat ini, pihak kepolisian masih berupaya mengumpulkan keterangan dari para saksi guna mengungkap identitas pelaku. AKBP Bambang menyebutkan bahwa sekitar tujuh orang saksi telah dimintai keterangan terkait kasus ini.
“Belum (teridentifikasi jumlah pelaku), kami masih fokus mengumpulkan keterangan dari para saksi,” jelasnya.
“Untuk saksi yang melihat langsung kejadian, sementara ini belum ada. Namun, kami telah mengambil keterangan dari sekitar 6 atau 7 orang,” tambahnya.
Petugas kepolisian juga telah melakukan penyisiran rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. “Tidak ada (CCTV). Kami sudah menyisir. Lokasi terdekat (dari kejadian) seperti tempat cuci mobil dan minimarket, arah kameranya tidak mengarah ke lokasi kejadian,” kata AKBP Bambang.
Pihak kepolisian juga telah meminta keterangan dari korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit. Berdasarkan pengakuannya, korban mengaku tidak memiliki masalah dengan siapapun.
“Keterangan dari korban baru saja kami ambil di rumah sakit. Tidak ada, belum ada (masalah dengan seseorang),” tuturnya.
Kronologi Kejadian
Insiden pembacokan yang menimpa pegawai Kejagung ini terjadi di Pengasinan, Sawangan, Depok, pada hari Sabtu (24/5) sekitar pukul 02.30 WIB.
Saat itu, DSK, yang menjabat sebagai Kasi Perangkat Keras dan Jaringan, baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan langsung bergegas pulang. Namun, di tengah perjalanan, hujan deras memaksanya untuk berhenti dan berteduh sejenak.
Tidak lama setelah hujan mereda, korban melanjutkan perjalanannya. Namun, sekitar pukul 02.30 WIB, di lokasi yang tidak jauh dari rumahnya, korban dipepet oleh pengendara lain yang datang dari arah berlawanan.
“Setibanya di sekitar Jalan Pengasinan, yang berjarak kurang lebih 1 km dari rumah korban, saat yang bersangkutan masih mengendarai sepeda motor, tiba-tiba dari arah depan muncul dua orang berboncengan yang langsung mendekat,” jelas Harli.
Sembari mendekati korban, pelaku mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan korban. Sebelum melakukan aksinya, pelaku sempat berteriak ‘sikat!’
“Sambil berteriak ‘sikat!’ pelaku mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan Saudara DS, dan sesaat kemudian berteriak kembali ‘mampus lu!’, lalu langsung melarikan diri tanpa mengejar Saudara DS kembali,” terang Harli.