Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyampaikan penolakan terhadap rencana pembangunan wisata pulau kucing di Kepulauan Seribu. Francine Widjojo, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, berpendapat bahwa gagasan ini berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem di wilayah Kepulauan Seribu, terutama Pulau Tidung Kecil yang direncanakan menjadi lokasi pulau bertema kucing.
Sebagai seorang aktivis kesejahteraan hewan, Francine mengingatkan bahwa kucing secara alami merupakan predator bagi berbagai satwa liar, terutama jenis burung tertentu. Ia menyoroti bahwa Pulau Tidung Kecil saat ini berfungsi sebagai lokasi konservasi burung kutilang.
"Dahulu, pada tahun 2019, Dinas KPKP Jakarta pernah melakukan pelepasliaran burung kutilang di Pulau Tidung Kecil sebagai bagian dari upaya konservasi spesies tersebut," ungkap Francine kepada awak media pada hari Senin (26/5/2025).
Francine mengkhawatirkan keberlangsungan hidup populasi burung di wilayah tersebut apabila Pemprov DKI Jakarta memindahkan sejumlah besar kucing ke Kepulauan Seribu. Selain itu, ia menekankan pentingnya mempertimbangkan beban pemeliharaan kucing-kucing tersebut, yang memerlukan perawatan seumur hidup.
"Di samping potensi gangguan terhadap ekosistem, pemindahan kucing-kucing ke pulau tersebut juga akan menimbulkan beban pemeliharaan jangka panjang karena kebutuhan perawatan yang berkelanjutan," jelasnya.
Francine menegaskan bahwa memindahkan kucing ke lokasi baru bukanlah solusi yang tepat. "Terlebih lagi, Jakarta saat ini hanya memiliki satu pusat kesehatan hewan, yang pasti akan mengalami tekanan tambahan jika pulau kucing ini terealisasi," katanya.
Oleh karena itu, ia mengusulkan agar program pulau kucing dialihkan menjadi kegiatan yang lebih strategis dan berkelanjutan, seperti peningkatan program sterilisasi hewan jalanan dan penambahan pusat kesehatan hewan, sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 64 tahun 2007.
"Dengan pendekatan seperti ini, Jakarta akan lebih siap menjadi kota global yang benar-benar ramah terhadap hewan dan ekosistem," ujar Francine.
Di sisi lain, Francine memberikan apresiasi terhadap masuknya Program Pengendalian Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner dalam Raperda RPJMD DKI Jakarta 2025-2029. "Ini merupakan langkah awal yang positif dalam mewujudkan Jakarta yang ramah hewan," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung membuka kemungkinan untuk mengembangkan wisata pulau kucing di Kepulauan Seribu. Ia mencontohkan praktik serupa yang telah berhasil diterapkan di Jepang.
"Jika nantinya dapat kita realisasikan, hal ini berpotensi menjadi sumber pendapatan bagi Kepulauan Seribu, menarik wisatawan untuk datang dan menikmati wisata kucing," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/3).
"Gagasan mengenai pulau kucing sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Di Jepang, konsep ini sudah diterapkan dan pulau kucing di Jepang telah menjadi destinasi wisata yang sangat populer," tambahnya.