Jumat, 18 Jul 2025
Nepotiz Nepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Breaking News :
Introducing the EsaFX Trading App, Powered by TradeSocio
7 Kriteria Tempat Les GMAT Berkualitas di Jakarta
Konflik Papua: MPR Tunggu Arahan Pemerintah Prabowo?
Pegawai Kejagung Dibacok di Depok: Motif Belum Terungkap
Job Fair Cikarang Diserbu 25 Ribu Pelamar, 3.000 Lowongan
Font ResizerAa
NepotizNepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Search
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita
Follow US
© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.

Home – Nasional – PKB Kritik Penulisan Ulang Sejarah: Gus Dur Jangan Setengah Halaman

NasionalPendidikan

PKB Kritik Penulisan Ulang Sejarah: Gus Dur Jangan Setengah Halaman

Nepotiz
Diperbarui pada: 26/05/2025 22:04
Oleh Nepotiz
Share
068122900 1579105718 20200116 Pameran Gus Dur 1
SHARE

Nepotiz, Jakarta – H. Andi Muawiyah Ramly, seorang anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menyampaikan kritiknya terhadap proses penulisan ulang sejarah Indonesia yang sedang digarap oleh Kementerian Kebudayaan (Kemenbud).

Dalam rapat kerja yang berlangsung dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Andi menekankan pentingnya kehati-hatian dan sosialisasi yang memadai dalam penyusunan sejarah bangsa.

“Jangan sampai proses penulisan sejarah ini terburu-buru, hanya dilakukan dalam waktu enam bulan lalu diluncurkan pada bulan Agustus. Ini adalah sejarah bangsa, bukan proyek instan. Seharusnya ada uji publik, seminar, serta sosialisasi yang luas,” tegas Andi dalam rapat yang diadakan di Ruang Rapat Komisi X DPR, Senayan, Senin (26/5/25).

Beliau mengungkapkan kekhawatiran bahwa tanpa adanya proses yang inklusif dan berbasis ilmiah, penulisan sejarah berpotensi menjadi bias dan tidak mencerminkan beragam perspektif. Salah satu contoh yang menjadi perhatian adalah kurangnya pengakuan terhadap tokoh penting seperti Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Baca Juga :  Libur Sekolah: 6 Paket Stimulus Ekonomi dari Pemerintah

“Ketika menulis tentang Gus Dur, jangan hanya mengulasnya dalam setengah halaman saja. Perlu juga disebutkan bagaimana beliau mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua. Beliau diakui sebagai bapak bangsa oleh masyarakat Papua, mengakui agama Konghucu, dan memperjuangkan hak-hak etnis Tionghoa,” paparnya.

Andi juga menyinggung perihal ketidakhadiran tokoh besar NU, KH. Hasyim Asy’ari, dalam buku sejarah yang sebelumnya sempat beredar. Menurutnya, penghilangan tokoh sentral seperti itu dapat memicu kemarahan publik serta menghilangkan kontribusi penting dalam perjalanan bangsa.

Beliau menambahkan bahwa sejarah tidak boleh disusun hanya berdasarkan narasi tunggal, terlebih jika penyusunannya tidak melibatkan akademisi, sejarawan, dan partisipasi publik secara luas. Ia juga mengingatkan agar Komisi X tidak dijadikan semacam “hakim” dalam menentukan satu versi tunggal sejarah nasional.

“Saya mengharapkan penulisan sejarah dilakukan dengan seksama, melibatkan seminar-seminar ilmiah, dan disepakati bersama sebagai referensi nasional yang diajarkan di sekolah,” pungkasnya.

Baca Juga :  Fadli Zon Dipanggil Komisi X DPR, Soal Penulisan Ulang Sejarah?

Rapat tersebut merupakan bagian dari fungsi pengawasan Komisi X terhadap kebijakan strategis di bidang kebudayaan, khususnya terkait penyusunan buku sejarah nasional yang direncanakan sebagai materi ajar resmi di berbagai jenjang pendidikan.

Sebelumnya, pada tanggal 19 Mei, sekelompok masyarakat yang menamakan diri Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia (AKSI) menyatakan penolakan terhadap rencana penulisan sejarah resmi oleh pemerintah. Mereka berpendapat bahwa terdapat potensi untuk menutupi kesalahan masa lalu dan terkesan tergesa-gesa jika tenggat waktunya sebelum tanggal 17 Agustus 2025.

Tag:Fadli ZonGus Durpenulisan ulang sejarahpkbsejarah
Share Berita Ini
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Threads
Berita Sebelumnya 5d5e463fe4822 Maling HP di Depok Gagal, Tepergok Saat Subuh!
Berita Selanjutnya 61a964f23969f Bhinneka Life Perkuat Tata Kelola dengan PSAK 117

Paling Populer

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream
Teknologi

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream Lewat HP dan PC!

Nepotiz
Oleh Nepotiz
7 bulan lalu

Cara Mempercepat Download Terabox di Android, iOS dan PC

Oleh Nepotiz

20 Karakter Mana yang Tidak Bisa Mengisi HP ke Teman di Mobile Legends? Ini Dia Listnya

Oleh Nepotiz

Cara Download Video PoopHD Lewat HP dan PC, Tanpa Aplikasi Tambahan!

Oleh Nepotiz

100% Work! Ini Cara Download Video Luluvdo Tanpa Aplikasi

Oleh Nepotiz

Kapan Tanggal Rilis Alita: Battle Angel 2? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Oleh Nepotiz

Tips dan Cara Efektif Mempercepat Putaran Pulley dengan Mudah

Oleh Nepotiz

Guru SMPN 3 Depok Dilaporkan atas Dugaan Pelecehan Verbal

Oleh Nepotiz

Kapan Saya Menikah Menurut Tanggal Lahir? Pakai 2 Metode Ini Untuk Prediksi

Oleh Nepotiz

FB ‘Fantasi Sedarah’: Pembuat Video Anak Ditangkap!

Oleh Nepotiz

Berita Menarik Lainnya

bimbingan ibadah kepada jemaah haji 1747829505887 169
Gaya Hidup

Mandi Pakai Sabun Saat Ihram Haji, Boleh? Ini Kata Ulama!

2 bulan lalu
6831b8505e28c
Hukum

GRIB Jaya Duduki Lahan BMKG di Tangsel, Polisi Bertindak!

2 bulan lalu
680f03a68eda4
Hukum

Jaksa Dibacok, Kejagung Usut Kaitan Buron Senpi Ilegal Godol

2 bulan lalu
6829f3db0e0ad
Nasional

Ade Armando: Gibran, Wapres Terbaik Sepanjang Sejarah?

2 bulan lalu
Nepotiz Nepotiz

Tentang Kami


Nepotiz – Truth Behind The Ties merupakan platform yang menyajikan berita terkini, liputan real-time, informasi terbaru dari seluruh penjuru dunia.
Link Navigasi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Media Sosial
Facebook X-twitter Instagram Threads Tiktok
Seedbacklink

© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.