JAKARTA, Nepotiz – Guna mengoptimalkan pelayanan dan memberikan kemudahan bagi para jemaah haji Indonesia, khususnya yang merasa kelelahan, Kartu Nusuk didistribusikan melalui dua cara utama.
Demikian disampaikan oleh Kepala Sektor 2 Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Ramlan, yang merupakan bagian integral dari Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
“Terdapat dua mekanisme utama dalam proses pendistribusian Kartu Nusuk. Pertama, kartu diserahkan secara langsung di lobi hotel saat jemaah bersiap untuk memasuki kamar masing-masing,” ungkap Ramlan di Arab Saudi, Minggu (25/5/2025), seperti yang dilansir dari Antaranews.
Beliau menjelaskan lebih lanjut bahwa pembagian di lobi hotel diperuntukkan bagi jemaah haji yang kondisi fisiknya memungkinkan untuk menerima kartu secara langsung setelah turun dari bus.
Mekanisme kedua dirancang khusus untuk jemaah haji yang merasa kelelahan. Dalam hal ini, petugas akan membagikan Kartu Nusuk dan melakukan aktivasi terlebih dahulu di dalam bus sebelum jemaah turun dan memasuki hotel.
“Apabila kondisi jemaah menunjukkan tanda-tanda kelelahan, Kartu Nusuk akan kami serahkan di dalam bus sebelum mereka turun. Sisa kartu akan kami serahkan di hotel. Selain itu, sebagian jemaah kami anjurkan untuk beristirahat sejenak di dalam bus, sementara Kartu Nusuk diserahkan oleh petugas maktab,” jelasnya.
Ramlan menambahkan, tim PPIH terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji yang baru tiba, salah satunya di Hotel 215, yang menjadi tempat penampungan jemaah dari Jeddah.
“Saat ini, kami berada di Hotel 215, tempat para jemaah yang baru tiba dari Jeddah menempati penginapan mereka,” tuturnya.
Jemaah dari UPG 32 (Provinsi Gorontalo) yang berasal dari Jeddah ditempatkan di dua hotel berbeda, yaitu Hotel 215 yang menampung sebanyak 263 jemaah, dan Hotel 222 dengan kapasitas 92 jemaah.
Menurut penuturan Ramlan, proses penurunan jemaah berlangsung sedikit lebih lambat dikarenakan adanya verifikasi ulang guna memastikan bahwa seluruh jemaah yang tiba sesuai dengan data yang telah tercatat.
Meskipun proses pembagian Kartu Nusuk berjalan dengan lancar, masih terdapat sekitar 10 persen jemaah yang belum menerima kartu tersebut karena kedatangan mereka yang terus berlanjut.
“Proses verifikasi jemaah yang datang dari Jeddah terbilang cukup cepat karena kami telah melakukan koordinasi dengan pihak maktab dan syarikat, sehingga prosesnya dapat berjalan dengan baik melalui pembagian tugas yang efektif,” paparnya.
Ramlan juga menekankan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari komunikasi yang baik antara petugas PPIH dengan pihak maktab.
“Sebelum pelaksanaan, kami telah berkoordinasi untuk memastikan data jumlah jemaah, penempatan hotel, dan lain sebagainya, sehingga saat pelaksanaan pembagian Kartu Nusuk, semuanya berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Dengan pelayanan yang optimal, PPIH berharap seluruh jemaah dapat menerima Kartu Nusuk dengan mudah dan siap untuk melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji dengan nyaman.