Di tengah cuaca ekstrem dan kendala teknis yang muncul selama penerbangan, pilot berhasil mendaratkan pesawat Airbus A321neo dengan selamat di Srinagar. Pesawat membawa lebih dari 220 penumpang.
Awal Mula Kejadian
Ketika melintasi wilayah udara dekat Pathankot, pesawat tersebut tiba-tiba memasuki badai es yang dahsyat. Pilot berupaya menghindari cuaca buruk itu dengan meminta izin kepada Northern Control Angkatan Udara India untuk mengubah arah ke kiri, mendekati batas wilayah internasional.
Sayangnya, permohonan ini tidak dikabulkan. Usaha berikutnya untuk memasuki wilayah udara Pakistan juga ditolak oleh Air Traffic Control (ATC) Lahore (Pakistan).
Karena posisi pesawat sudah terlampau dekat dengan awan badai, kru memutuskan untuk menerobos cuaca buruk demi mencapai tujuan akhir, Srinagar.
Kendala Teknis dan Peringatan Darurat Saat Menerjang Badai
Sewaktu melewati badai tersebut, pesawat mengalami sejumlah gangguan teknis yang cukup mengkhawatirkan.
Peringatan terkait batas kecepatan maksimum, kerusakan angle of attack fault, serta hilangnya perlindungan alternate law dan indikator kecepatan cadangan yang tidak akurat, muncul secara berurutan.
Akibat turbulensi vertikal (updraft dan downdraft) yang sangat kuat, autopilot mati secara otomatis.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Nepotiz (@kompascom)
Pesawat juga beberapa kali menerima peringatan stall karena kecepatan yang tidak stabil. Bahkan, tingkat penurunan pesawat sempat mencapai 2.500 meter per menit, jauh melebihi batas normal.
Dalam situasi yang genting ini, pilot mengambil kendali secara manual dan menerbangkan pesawat tanpa bantuan autopilot hingga akhirnya berhasil keluar dari badai.
Pendaratan Pesawat yang Aman
Setelah menjalankan prosedur darurat yang sesuai, kru menyatakan situasi PAN-PAN (panggilan urgensi yang menandakan keadaan darurat yang serius, tetapi tidak mengancam jiwa secara langsung). Mereka menghubungi ATC Srinagar untuk meminta panduan radar dan vektor pendaratan.
Dengan kendali manual dan auto-thrust yang masih berfungsi dengan baik, pesawat akhirnya berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Srinagar. Tidak ada penumpang maupun awak pesawat yang mengalami luka-luka dalam insiden ini.
Pemeriksaan setelah penerbangan mengungkapkan adanya kerusakan pada bagian hidung pesawat, sebagai akibat dari hantaman badai es yang sangat parah.
Respons dari Pihak Berwenang dan Angkatan Udara
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara India (DGCA) menyampaikan bahwa mereka sedang melakukan investigasi menyeluruh terkait insiden ini.
Sementara itu, sumber dari Angkatan Udara India atau Indian Air Force (IAF) menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan bantuan semaksimal mungkin dalam batasan yang ditetapkan oleh NOTAM (Notice to Airmen) yang pada saat itu melarang pesawat India untuk melintasi wilayah udara Pakistan.
IAF menambahkan bahwa setelah permintaan ke Lahore ATC ditolak, pesawat langsung diarahkan kembali oleh ATC Delhi dan dibantu secara profesional hingga berhasil melakukan pendaratan dengan selamat di Srinagar.