Nepotiz melaporkan dari Jember, bahwa Pemerintah Kabupaten Jember terus berupaya menghadirkan inovasi dalam pelayanan publik, mendekatkan diri dan memberikan sentuhan langsung kepada masyarakat di pelosok desa. Sebagai wujud komitmen tersebut, Bupati Jember, Muhammad Fawait, secara resmi membuka program “Bupati Ngantor di Desa dan Kelurahan” (Bunga Desaku) di Kecamatan Tanggul pada hari Jumat, 23 Mei 2025.
Tercatat ada sejumlah 53 program yang dihadirkan oleh Gus Fawait untuk memberikan beragam pelayanan kepada warga Tanggul dan wilayah sekitarnya.
“Alhamdulillah, kami memulai pelaksanaan program yang telah kami rancang sejak awal, yakni Bunga Desaku, Bupati Ngantor di Desa dari Kelurahan. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, khususnya dalam menghadirkan pelayanan publik yang mudah diakses oleh warga,” ungkap Gus Fawait saat diwawancarai usai menggelar Apel Sholawat Kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, pada Jumat sore.
Gus Fawait menjelaskan, luasnya wilayah Kabupaten Jember yang membentang dari ujung barat hingga timur, serta dari utara hingga selatan, dengan banyaknya desa dan dusun, menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pemerataan layanan publik.
“Kami hadir bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), menyediakan hampir semua pelayanan yang memungkinkan untuk kami bawa langsung ke Kecamatan Tanggul,” tuturnya.
Menghadirkan Ragam Pelayanan Publik
Gus Fawait menjelaskan secara rinci bahwa berbagai layanan publik telah disiapkan dan dihadirkan langsung kepada masyarakat, mulai dari layanan kesehatan, pembuatan KTP, KK, hingga surat izin usaha bagi UMKM.
“Hampir seluruh layanan yang bisa kami hadirkan, kami bawa,” jelasnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten juga melakukan pengecekan serta perbaikan jalan yang dilakukan oleh Unit Reaksi Cepat (URC), melaksanakan kegiatan PKK, serta memberikan pelayanan untuk balita.
“Hari ini, layanan tersebar dalam beberapa kelompok agar dapat berjalan lebih efektif,” tambahnya.
Salah satu aspek unik dari program Bunga Desaku adalah kegiatan menginap di tenda bersama para kepala OPD.
“Mengapa harus di tenda? Agar tidak merepotkan pemerintah desa dan agar kami dapat benar-benar berbaur dengan masyarakat,” ujar Gus Fawait yang bermalam di Desa Keramat, terletak di ujung utara.
Terkait dengan kegiatan peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Gus Fawait menegaskan bahwa semangat kebangkitan nasional adalah semangat pembangunan.
“Maka dari itu, menurut saya, ini merupakan bagian dari kebijakan yang *out of the box*, bagaimana pemerintah berupaya melakukan modifikasi agar lebih dekat dengan masyarakatnya,” ucapnya.
Gus Fawait juga mengingatkan bahwa sebuah kebijakan harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Jika hanya seremonial belaka, saya rasa apa yang disampaikan oleh Presiden sudah jelas. Efisiensi itu bukan untuk mengurangi anggaran yang langsung menyentuh masyarakat, melainkan untuk mengurangi hal-hal yang bersifat seremonial,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Gus Fawait menceritakan tentang kegiatan lapangan yang memperlihatkan kedekatan antara pemerintah dan masyarakat.
“Kita mengunjungi Bukit Kismas, menunggu warga yang sakit. Kemudian ada URC untuk perbaikan jalan. Kita bermalam di pelosok desa, di tenda-tenda,” tambahnya.
Selain itu, Gus Fawait mengaku akan melakukan pendekatan melalui dialog langsung dengan berbagai pihak di desa. Tujuannya adalah agar tidak ada jarak yang terlalu jauh antara masyarakat dan para pemimpinnya. Hal ini selaras dengan filosofi dasar otonomi daerah, yaitu meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mempererat hubungan antara pemerintah dengan rakyat.
Melalui program Bunga Desaku dan berbagai inovasi pelayanan, menjadi bukti nyata bahwa Pemerintah Kabupaten Jember menunjukkan kesungguhannya dalam membangun sinergi antara pemerintah dan masyarakat demi kemajuan bersama.