DEPOK, Nepotiz – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah memulai penerapan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) di area Simpang Tugu Batu Sawangan, terhitung sejak Jumat (23/5/2025).
Zamrowi, selaku Kepala Dishub Kota Depok, menerangkan bahwa selama MRLL ini berlangsung, akan terjadi perubahan sirkulasi arus lalu lintas (lalin) di sekitar Kawasan Tugu Batu Sawangan.
"Bagi kendaraan yang datang dari arah Pasir Putih dan Bedahan yang hendak menuju Parung Bingung melalui Jalan Sawangan Permai, untuk sementara tidak dapat melintasi Simpang Tugu Batu Sawangan," jelas Zamrowi, seperti yang dilansir dari laman resmi Pemkot Depok pada Jumat (23/5/25).
Sebuah kiriman dibagikan oleh Dinas Perhubungan Kota Depok (@officialdishubkotadepok)
Selanjutnya, kendaraan dari arah Pasir Putih dan Bedahan yang akan menuju Bojongsari masih bisa melewati Simpang Tugu Batu dengan belok kiri langsung atau melalui Jalan Sawangan Permai.
"Sementara itu, kendaraan dari arah Bojongsari yang ingin menuju Pasir Putih atau Bedahan melalui Jalan Sawangan Permai, juga tidak diperkenankan melewati Simpang Tugu Batu Sawangan," imbuh Zamrowi.
Adapun bagi kendaraan yang datang dari Parung Bingung menuju Bedahan, masih dapat melalui Jalan Sawangan Permai atau Simpang Tugu Batu Sawangan.
Nepotiz/DINDA AULIA RAMADHANTY Tampak kondisi kemacetan kendaraan di Pertigaan Tugu Batu, yang merupakan penghubung antara Jalan Raya Muchtar Sawangan dan Jalan Sawangan Permai, pada Selasa (18/3/2025) siang.
"Uji Coba MRLL di Kawasan Tugu Batu Sawangan ini akan berlangsung mulai tanggal 23 Mei hingga 5 Juni mendatang," ungkap Zamrowi.
"Kami merasa optimis bahwa penerapan rekayasa lalu lintas di Simpang Tugu Batu Sawangan ini dapat berjalan dengan efektif serta memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat,” tuturnya.
Guna mendukung kelancaran pelaksanaan uji coba ini, petugas gabungan akan dibagi menjadi dua shift. Shift pertama bertugas mulai pukul 06.00 hingga 14.00 WIB, dan shift kedua bertugas mulai pukul 14.00 hingga 20.00 WIB.
Uji coba MRLL di area Tugu Batu ini direncanakan akan berlangsung selama tujuh hari sebagai bagian dari proses evaluasi awal. Apabila uji coba ini berjalan efektif, maka bukan tidak mungkin rekayasa ini akan diberlakukan secara permanen.