Sabtu, 24 Mei 2025
Nepotiz Nepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Breaking News :
Menteri Karding Blusukan ke Kebun Sawit Malaysia, Temui PMI
6 Insentif Pemerintah Mulai 5 Juni: Diskon Listrik, Tol, Bansos
Prabowo Siapkan Subsidi Gaji Rp 3,5 Juta Mulai Juni 2025
Gaji Dirjen Bea Cukai Djaka Budi: Gaji Pokok & Tunjangan
MotoGP Inggris 2025: Yamaha Bangkit, Link Live Streaming!
Font ResizerAa
NepotizNepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Search
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita
Follow US
© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.

Home – Ekonomi & Bisnis – Ormas Palak UMKM, Legislator: Investasi Jangan Jadi ‘Jatah Preman’!

Ekonomi & BisnisNasional

Ormas Palak UMKM, Legislator: Investasi Jangan Jadi ‘Jatah Preman’!

Nepotiz
Diperbarui pada: 24/05/2025 01:48
Oleh Nepotiz
Share
4e7477ad 797a 4d50 849e 0a5cbeb63361 169
SHARE

Yoyok Riyo Sudibyo, seorang anggota Komisi VII DPR RI, baru-baru ini memberikan sorotan tajam terhadap kasus dugaan pemaksaan jatah proyek yang melibatkan investor asing. Oknum Kadin Cilegon telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Lebih lanjut, Yoyok mengungkapkan bahwa oknum organisasi masyarakat (ormas) juga kerap kali menjadi pengganggu bagi usaha-usaha kecil milik rakyat.

"Tak hanya investor asing dengan perusahaan besar mereka yang menjadi sasaran, praktik pemerasan atau pemalakan juga sering menghantui para pelaku usaha kecil. UMKM serta industri rakyat seringkali berhadapan dengan oknum ormas yang meminta ‘jatah preman’ sebagai syarat agar usaha mereka tidak diganggu," ujar Yoyok kepada para wartawan pada hari Jumat (23/5/2025).

Yoyok menekankan bahwa kehadiran investor asing di suatu daerah seharusnya membawa manfaat bagi masyarakat setempat, bukan malah menjadi lahan eksploitasi bagi kelompok-kelompok tertentu yang mencari keuntungan pribadi. Ia juga menyampaikan pentingnya pengawasan yang ketat dalam hal ini.

"Tentu saja, kita menyambut baik kedatangan investor asing yang ingin berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah. Namun, praktik-praktik yang tidak sejalan dengan prinsip tata kelola yang baik, terutama yang bersifat memaksa atau menciptakan tekanan sepihak, harus kita hindari bersama," tegas Yoyok.

Baca Juga :  NasDem Setuju Dana Parpol dari APBN: Moralitas Individu?

"Setiap investasi besar harus menyertakan rencana kemitraan yang terbuka, didasarkan pada data potensi UMKM, dan disusun secara transparan," imbuhnya.

Menurut Yoyok, komitmen dari organisasi lokal sangat dibutuhkan agar mereka tidak menyalahgunakan kewenangan demi kepentingan pribadi. Selain itu, Yoyok juga mengharapkan agar proyek investasi terbebas dari segala bentuk tekanan non-prosedural.

"Investasi harus benar-benar bebas dari intervensi informal yang bertentangan dengan prinsip tata kelola. Kepastian hukum dan integritas harus menjadi prioritas utama," tandas Yoyok.

"Aksi-aksi ormas atau organisasi lain yang melakukan ‘pemalakan’ dengan berbagai macam alasan sangat merusak iklim investasi. Termasuk mengganggu industri-industri kecil, banyak UMKM, UKM, atau pelaku usaha kecil yang seringkali didatangi oleh oknum ormas dan dimintai jatah preman. Praktik-praktik semacam ini harus diberantas hingga tuntas," tambahnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimana praktik ‘jatah preman’ seringkali menyebabkan bisnis para pelaku usaha kecil mengalami penurunan omzet atau bahkan kebangkrutan. Ia menegaskan bahwa pungutan liar (pungli) yang merugikan masyarakat harus diberantas.

Baca Juga :  Tembok Gudang SDA Pasar Minggu Jebol Diterjang Hujan Deras!

"Belum juga usaha berjalan dengan baik, oknum-oknum ormas sudah mendatangi gerai-gerai UMKM yang baru saja buka dan memberikan proposal dengan berbagai macam permintaan. Pungli-pungli seperti ini sangat meresahkan, dan jika permintaan mereka tidak dipenuhi atau tidak difasilitasi, akhirnya mereka mulai mengganggu usaha UMKM tersebut," ungkap Yoyok.

Legislator dari Partai NasDem ini meminta pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengambil tindakan tegas dalam menertibkan aksi-aksi premanisme yang berlindung di balik kedok ormas. Menurutnya, perlindungan dari fenomena ‘jatah preman’ tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan besar saja, tetapi juga oleh UMKM dan pelaku usaha kecil.

"Tidak perlu mencari jauh-jauh, para penjual UMKM di tempat-tempat wisata atau pelaku industri kerajinan juga seringkali dimintai jatah preman. Ini sudah menjadi rahasia umum, namun terus dibiarkan hingga praktik ilegal tersebut dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Di mana komitmen kedaulatan ekonomi di negeri ini?" tanya Yoyok.

Baca Juga :  Ojol Apresiasi Era Prabowo: Aturan Driver Online Dibuat!

"Kita berharap Negara dapat memberikan perlindungan yang optimal bagi para pelaku bisnis kecil. UMKM adalah penggerak utama roda ekonomi, baik di tingkat daerah maupun nasional. Ciptakan iklim berusaha yang sehat tanpa membiarkan atau mewajarkan pungli preman ormas," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon, Muh Salim, telah ditetapkan sebagai tersangka karena meminta proyek senilai Rp 5 triliun tanpa melalui proses lelang yang seharusnya. Ia langsung ditahan setelah dilakukan gelar perkara.

"Pada pukul 21.00 WIB telah dilaksanakan gelar perkara penetapan tersangka dan penahanan," ungkap Dirkrimum Polda Banten, Kombes Dian Setyawan, pada hari Jumat (16/5).

Muh Salim diduga telah menggerakkan massa untuk melakukan aksi di lokasi proyek PT China Chengda Engineering. Selain dirinya, pihak kepolisian juga telah menetapkan dua orang lainnya sebagai tersangka, yaitu Wakil Ketua Kadin Bidang Industri, Ismatullah (39), dan Ketua HNSI, Rufaji Jahuri (50).

Tag:dian setyawanismatullahmuh salimnasdemormasPemerintahrufaji jahuriumkm
Share Berita Ini
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Threads
Berita Sebelumnya 68304a0c5f91f 2 GRIB Jaya Bantah Minta Rp 5 M ke BMKG Soal Lahan Tangsel
Berita Selanjutnya 069017200 1748018034 WhatsApp Image 2025 05 23 at 17.34.43 1 Tangsel Juara 2 Nasional Standar Pelayanan Minimal!

Paling Populer

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream
Teknologi

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream Lewat HP dan PC!

Nepotiz
Oleh Nepotiz
5 bulan lalu

Cara Mempercepat Download Terabox di Android, iOS dan PC

Oleh Nepotiz

Cara Download Video PoopHD Lewat HP dan PC, Tanpa Aplikasi Tambahan!

Oleh Nepotiz

20 Karakter Mana yang Tidak Bisa Mengisi HP ke Teman di Mobile Legends? Ini Dia Listnya

Oleh Nepotiz

100% Work! Ini Cara Download Video Luluvdo Tanpa Aplikasi

Oleh Nepotiz

Kapan Tanggal Rilis Alita: Battle Angel 2? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Oleh Nepotiz

Tips dan Cara Efektif Mempercepat Putaran Pulley dengan Mudah

Oleh Nepotiz

Kapan Saya Menikah Menurut Tanggal Lahir? Pakai 2 Metode Ini Untuk Prediksi

Oleh Nepotiz

Cara Mengubah Kuota Belajar Menjadi Kuota Utama Axis Tanpa Ribet!

Oleh Nepotiz

Apakah Jurusan Pendidikan Biologi Itu Susah? Jangan Ciut Dulu!

Oleh Nepotiz

Berita Menarik Lainnya

666d49f9b82e1
Ekonomi & Bisnis

Kisah Saleh: Kurir Paket Bertahan di Tengah Perubahan Status

1 hari lalu
091216300 1734002574 Gambar WhatsApp 2024 12 12 pukul 15.15.42 d3ec1919
Ekonomi & Bisnis

Prabowo Tawarkan Peluang Investasi Energi ke Asing!

2 hari lalu
kepala dinas pekerjaan umum dan penataan ruang dpupr pandeglang asep rahmat arisdetikcom 1747815552003 169
Nasional

Jalan Rusak Pandeglang: Warga Swadaya, Pemkab Minta Sabar

3 hari lalu
gus ipul 1747753393665 169
Nasional

Gus Ipul Lempar Handuk? Banyak Kandidat Ketum PPP Lebih Oke!

3 hari lalu
Nepotiz Nepotiz

Tentang Kami


Nepotiz – Truth Behind The Ties merupakan platform yang menyajikan berita terkini, liputan real-time, informasi terbaru dari seluruh penjuru dunia.
Link Navigasi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Media Sosial
Facebook X-twitter Instagram Threads Tiktok
Seedbacklink

© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.