JAKARTA, Nepotiz – Gubernur Jakarta, Pramono Anung, secara resmi membuka program "Manggarai Bershalawat" di Jalan Raya Manggarai Utara, Jakarta Selatan, pada hari Jumat (23/5/2025). Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk meredam aksi tawuran yang sering terjadi di wilayah tersebut.
Menurut pantauan Liputanku, Pramono tiba di lokasi sekitar pukul 17.09 WIB dengan mengenakan baju koko berwarna hijau tua. Kedatangannya disambut dengan penuh antusias oleh masyarakat setempat.
Pramono segera bergabung di panggung utama bersama dengan Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin Anwar, serta beberapa tokoh agama dan aparat kepolisian.
Di atas panggung, terlihat sebuah spanduk besar bertuliskan Manggarai Bershalawat. Suasana semakin meriah dengan alunan musik marawis yang mengiringi acara.
Acara yang diselenggarakan di lahan seluas kurang lebih 126 meter persegi ini sempat diwarnai suasana sedikit kurang tertib karena hujan gerimis.
Warga berdiri di atas tanah merah yang basah. Sementara itu, di sisi jalan, kendaraan bermotor mengantre dan melintasi lokasi acara.
Bunyi klakson saling bersahutan, dan kendaraan melaju perlahan, menunjukkan rasa ingin tahu para pengendara terhadap acara yang sedang berlangsung.
Pramono menjelaskan bahwa ide untuk mengadakan kegiatan ini sebenarnya berasal dari para jurnalis.
Pada saat itu, wartawan bertanya tentang langkah-langkah yang akan diambil oleh mantan Sekretaris Kabinet tersebut untuk menghentikan tawuran yang terus menerus terjadi di Manggarai.
Secara spontan, Pramono menjawab “Manggarai Bershalawat”. Awalnya, Pramono mengakui bahwa ia tidak terlalu berniat untuk benar-benar melaksanakan program tersebut.
Namun, karena informasi tersebut sudah tersebar luas, ia langsung memutuskan untuk merealisasikannya.
“Sebenarnya, ide Manggarai Bershalawat itu terus terang muncul karena benar-benar dari teman-teman Liputanku dan saya memfasilitasi untuk itu," ujar Pramono saat berada di lokasi, Jumat.
Pramono pun menyampaikan harapannya agar melalui program ini, angka tawuran di Manggarai dapat berkurang.
"Tetapi yang paling penting adalah kita harus tahu apa akar masalah sebenarnya dari penyebab perkelahian itu,” ungkapnya.
Menurut pandangan Pramono, banyak warga yang terlibat tawuran karena energi mereka tidak tersalurkan dengan baik dan kurangnya kesempatan kerja. Bahkan, ia menyebutkan bahwa ada warga yang terpicu untuk tawuran hanya karena terpengaruh oleh konten di media sosial.
“Kita berusaha mencari solusi agar mereka saat ini memiliki hidup yang lebih optimis, memiliki lapangan pekerjaan, kemudian KJP-nya juga kita bantu di sini, alat olahraga juga sudah dibantu oleh Pak Wali Kota,” kata Pramono.
Selain itu, untuk mengarahkan energi warga Manggarai ke kegiatan yang lebih positif, Pramono berencana untuk membangun sebuah lapangan futsal di wilayah Manggarai.
“Maka dengan demikian, penyelesaiannya bukan hanya sekadar bershalawat, tetapi akar masalah yang sebenarnya juga harus dicari dan diselesaikan,” pungkas Pramono.