Jumat, 23 Mei 2025
Nepotiz Nepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Breaking News :
Liga 1: Dewa United & Persib ke Asia, Klasemen Akhir!
Siaran Lokal TV Nasional: Beban di Era Multiplatform?
Zona Nyaman: Benarkah Hambat Diri? Ini Kata Psikolog!
Kadin Pusat Turun Tangan Kasus Cilegon, Ketua Daerah Dikumpul
Siswi SMP Depok Korban Pelecehan Dapat Pendampingan
Font ResizerAa
NepotizNepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Search
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita
Follow US
© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.

Home – Ekonomi & Bisnis – Kampung Starling: Kisah Pedagang Kopi di Jantung Jakarta

Ekonomi & BisnisNasional

Kampung Starling: Kisah Pedagang Kopi di Jantung Jakarta

Nepotiz
Diperbarui pada: 23/05/2025 16:20
Oleh Nepotiz
Share
6830331300c51
SHARE

JAKARTA, Nepotiz – Di tengah kesibukan distrik perkantoran Jakarta Pusat, sebuah permukiman yang dikenal sebagai Kampung “Starling” menyimpan cerita tersendiri.

Kampung Starling, akronim dari “Starbucks Keliling,” adalah sebuah lingkungan yang menjadi saksi dari dinamika ekonomi informal yang tumbuh subur akibat keterbatasan ruang dan fasilitas.

Sebuah gapura berwarna merah dengan tulisan “Selamat Datang, Komunitas Pedagang Kopi Keliling” menyambut setiap orang yang memasuki gang sempit di Jalan Parapatan Baru, Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

Lokasinya yang berdekatan dengan Gedung Bank Indonesia Jakarta, seolah mencerminkan ironi tentang jurang sosial yang hanya dipisahkan oleh sebuah tembok.

Ketika memasuki kawasan RT 01 RW 05, pengunjung akan dihadapkan pada pemandangan yang kurang tertata. Di sisi kiri jalan, terlihat deretan tempat sampah berwarna kuning yang tidak terawat, dengan isinya meluber ke jalan dan mengalir hingga ke tepian Kali Ciliwung yang berwarna hitam dan berbau tidak sedap.

Baca Juga :  JTrust Bank Tunjuk Eks Wadirut BSI Jadi Komisaris Independen

“Kalau soal bau dari kali, ya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kami,” ungkap Novi (bukan nama sebenarnya), seorang warga yang ditemui Nepotiz di lokasi tersebut.

Deretan gerobak dorong tertata dengan tidak beraturan, bercampur dengan deretan sepeda pedagang kopi keliling, yang menjadi ciri khas komunitas ini. Di sisi kanan, tembok tinggi kompleks Bank Indonesia menjadi latar belakang permukiman semi permanen tersebut.

Rumah-rumah dengan dinding tripleks dan atap seng berdiri berdekatan, hanya menyisakan jalan selebar dua meter yang menjadi jalur utama aktivitas warga.

Lebih jauh ke dalam, terdapat kontrakan permanen dua lantai dengan sepuluh kamar yang disewakan dengan harga Rp300.000 per bulan.

“Kontrakan ini milik ibu saya. Setiap bulan kami membayar pajak kepada Bank Indonesia, meskipun saya tidak tahu jumlah pastinya,” jelas Novi.

Novi juga menjelaskan bahwa setiap warga yang tinggal di permukiman tersebut membayar pajak kepada Bank Indonesia karena kawasan ini merupakan milik Bank Indonesia.

Baca Juga :  OCCRP: Jokowi Masuk Nominasi Tokoh Paling Korup di Dunia

“Semua membayar pajak, meskipun saya tidak tahu jumlah pastinya, jadi keberadaan kami di sini legal,” kata Novi.

Walaupun dikenal sebagai Kampung Starling, mata pencaharian warga tidak terbatas pada penjualan kopi saja. Sebagian dari mereka juga berdagang makanan.

“Beragam, tidak hanya berjualan kopi saja, tetapi juga ada yang berjualan soto, bakso, ketoprak, dan masih banyak lagi,” ujar Novi sambil menunjuk beberapa gerobak makanan yang terparkir di depan rumah semi permanen.

Mayoritas warga berasal dari Pulau Madura, Pulau Jawa, dan sebagian kecil adalah warga asli Jakarta.

“Mereka datang sejak awal tahun 2000-an, mencari nafkah di Ibu Kota dengan menjajakan kopi instan dan makanan di pinggir jalan, menyusuri trotoar, taman kota, hingga depan stasiun,” terang Novi.

Di bagian tengah permukiman, terdapat sebuah masjid kecil yang menjadi pusat kegiatan spiritual warga.

Baca Juga :  Kampung Starling: Madura di Tengah Jakarta Pusat

Masjid tersebut diapit oleh dua bangunan toko sederhana yang menjual kebutuhan pokok seperti termos, kopi sachet, gelas plastik, hingga sabun dan mie instan.

Tepat di depan masjid, terdapat bangunan WC umum yang menjadi fasilitas bersama untuk berwudhu, mandi, dan mencuci pakaian.

Kampung ini membentang sepanjang 350 meter dan dihuni oleh lebih dari 500 jiwa. Meskipun hidup berdekatan, suasana kampung tetap terasa hangat.

Anak-anak bermain di antara gang-gang sempit, ibu-ibu menjemur pakaian di tali jemuran yang terentang di antara bangunan, dan suara ketel mendesis menjadi melodi latar sehari-hari.

“Kami sudah terbiasa di sini, sudah lama juga jadi tidak kaget lagi,” tutur Novi.

Kampung Starling adalah representasi kehidupan kota yang sering terlewatkan, sederhana, sempit, namun penuh dengan semangat.

Tag:Kampung Starlingkampung starling jakartawarga kampung starling
Share Berita Ini
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Threads
Berita Sebelumnya 6720871560382 Lapor Pengembang Nakal! Hotline Resmi: 0812-88888-911
Berita Selanjutnya 67c844cc1e7c0 Dana Parpol Naik? Komisi II DPR: Lihat Dulu Kas Negara!

Paling Populer

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream
Teknologi

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream Lewat HP dan PC!

Nepotiz
Oleh Nepotiz
5 bulan lalu

Cara Mempercepat Download Terabox di Android, iOS dan PC

Oleh Nepotiz

Cara Download Video PoopHD Lewat HP dan PC, Tanpa Aplikasi Tambahan!

Oleh Nepotiz

20 Karakter Mana yang Tidak Bisa Mengisi HP ke Teman di Mobile Legends? Ini Dia Listnya

Oleh Nepotiz

100% Work! Ini Cara Download Video Luluvdo Tanpa Aplikasi

Oleh Nepotiz

Kapan Tanggal Rilis Alita: Battle Angel 2? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Oleh Nepotiz

Tips dan Cara Efektif Mempercepat Putaran Pulley dengan Mudah

Oleh Nepotiz

Kapan Saya Menikah Menurut Tanggal Lahir? Pakai 2 Metode Ini Untuk Prediksi

Oleh Nepotiz

Cara Mengubah Kuota Belajar Menjadi Kuota Utama Axis Tanpa Ribet!

Oleh Nepotiz

Apakah Jurusan Pendidikan Biologi Itu Susah? Jangan Ciut Dulu!

Oleh Nepotiz

Berita Menarik Lainnya

soksi 1747747899955 169
Nasional

Bamsoet: SOKSI Kawal Prabowo, Perkuat Golkar Dua Periode

3 hari lalu
677108c8af114
Hukum

Parkir On-Street: Siapa Tanggung Jawab Jika Kendaraan Raib?

13 jam lalu
mobil taksi online kecelakaan hingga terbalik di jalan pajajaran kota bogor 1747795234158 169
Kriminal

Tragis! Taksi Online Terbalik di Bogor, Pelajar Luka Saat Perpisahan

2 hari lalu
67ed764bce766
Ekonomi & Bisnis

Ciro Alves Hengkang: Persib Tak Sanggup Saingi Tawaran Klub Lain

2 hari lalu
Nepotiz Nepotiz

Tentang Kami


Nepotiz – Truth Behind The Ties merupakan platform yang menyajikan berita terkini, liputan real-time, informasi terbaru dari seluruh penjuru dunia.
Link Navigasi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Media Sosial
Facebook X-twitter Instagram Threads Tiktok
Seedbacklink

© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.