JAKARTA, Nepotiz – Saleh (37), seorang kurir paket yang sehari-hari beroperasi di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, tetap setia dengan pekerjaannya meskipun kini statusnya telah berubah dari seorang karyawan tetap menjadi mitra dari perusahaan logistik tempatnya bernaung.
Keputusan ini diambil oleh Saleh sebagai upaya untuk mencukupi kebutuhan hidup istri dan anak-anaknya.
"Perubahan status dari karyawan tetap menjadi mitra terjadi pada tahun 2022. Ya, mau bagaimana lagi, saya sudah terlanjur menyukai pekerjaan di lapangan ini, dan ini juga demi anak dan istri," ungkap Saleh saat dikonfirmasi pada hari Kamis (22/5/2025).
Saleh mengaku tidak sepenuhnya memahami alasan di balik keputusan perusahaan untuk mengubah status kontraknya menjadi mitra. Pada saat itu, ia hanya dihadapkan pada dua pilihan: menerima perubahan status menjadi mitra, atau mengakhiri masa kerjanya.
Padahal, dengan beralih status menjadi mitra, Saleh kehilangan kepastian gaji tetap. Kini, penghasilannya sangat bergantung pada jumlah paket yang berhasil ia antarkan kepada para pelanggan.
"Dulu, sebagai karyawan tetap, ada gaji pokok dan fasilitas BPJS. Sekarang, sebagai mitra, upah dihitung per paket, yaitu Rp 1.800," jelas Saleh.
Walau begitu, Saleh merasa sedikit terbantu karena sekitar dua minggu yang lalu perusahaan logistik tempatnya bekerja telah mendaftarkan para kurir mitra ke dalam program BPJS.
Saleh menceritakan, dalam sehari ia rata-rata mampu mengirimkan sekitar 100 paket di wilayah Lubang Buaya. Jumlah ini dapat meningkat secara signifikan terutama saat ada promo atau event dari toko-toko online, serta pada saat tanggal gajian.
"Saat ini kondisi pengiriman masih stabil, tetapi jika ada event besar, jumlahnya bisa melonjak drastis. Apalagi saat tanggal gajian, itu lumayan ramai, kadang sehari bisa mencapai lebih dari 150 paket," terangnya.