TANGERANG SELATAN, Nepotiz – Sebuah insiden keributan terjadi antara sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas) dengan para pekerja dari PT Bangsawan Cyberindo Indonesia (BCI) di lingkungan Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Selatan (Tangsel) pada hari Rabu, 21 Mei 2025.
Kejadian ini mencuri perhatian publik setelah rekaman video keributan tersebut beredar luas di berbagai platform media sosial, menampilkan situasi tegang antara kedua belah pihak di area parkir rumah sakit.
Diduga Berawal dari Upaya Pengambilalihan?
Dalam rekaman video tersebut, terlihat tiga orang pria, yang diduga merupakan anggota ormas Pemuda Pancasila (PP), menolak untuk beranjak dari lokasi yang akan dipasangi sistem parkir otomatis.
"Bangun, bangun," ucap seorang pekerja dari PT BCI sambil berusaha menarik salah seorang dari mereka.
"Enggak mau," jawab pria yang diduga anggota ormas tersebut, diulanginya beberapa kali.
Situasi ketegangan terus meningkat hingga menjelang malam hari. Kedua pihak yang berseteru, yakni ormas dan para pekerja parkir, bahkan sempat terlibat dalam aksi adu fisik.
Siapakah yang Sebenarnya Berhak Mengelola Parkir?
Direktur RSU Kota Tangsel, Umi Kulsum, memberikan penjelasan bahwa pengelolaan area parkir saat ini secara sah dipegang oleh PT BCI, yang telah berhasil memenangkan proses lelang resmi.
"Operasional serta keamanan area perparkiran RSU Kota Tangerang kini ditangani oleh perusahaan perparkiran yang legal dan pihak sekuriti," ungkap Umi pada hari Kamis, 22 Mei 2025.
Ia menegaskan bahwa pemanfaatan area parkir di lingkungan rumah sakit harus mengikuti prosedur hukum yang berlaku.
“Siapa pun yang berkeinginan untuk melakukan pemanfaatan aset parkir di RSU Kota Tangerang Selatan wajib melalui mekanisme yang sesuai dengan aturan yang berlaku,” jelasnya.
Lantas, Bagaimana Kelanjutan Perkaranya?
Pihak RSU menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tidak terpancing provokasi dan tetap dapat menggunakan layanan RSU seperti biasa.
"Permasalahan terkait parkir sepenuhnya diserahkan kepada pihak kepolisian," pungkas Umi.
Umi Kulsum memberikan jaminan bahwa pelayanan kesehatan di RSU tetap berjalan normal.
“Pelayanan kesehatan tetap berjalan dengan baik dan lancar, masyarakat tidak perlu merasa khawatir untuk datang berobat di RSU,” tuturnya.
Bagaimana Tindakan Kepolisian?
Pihak kepolisian bergerak dengan sigap. Sebanyak 30 orang yang diduga terlibat dalam bentrokan tersebut telah diamankan.
“Sudah diamankan 30 orang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Hingga saat ini, proses pemeriksaan masih terus berlangsung di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
"Saat ini sedang diperiksa di Jatanras Ditreskrimum PMJ,” kata Ade Ary.
(Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Abdul Haris Maulana, Fitria Chusna Farisa)