JAKARTA, Nepotiz – Beberapa kurir paket menceritakan pengalaman pahit yang mereka alami dalam pekerjaan sehari-hari, terutama saat paket yang mereka bawa hilang.
"Pengalaman yang paling menyedihkan selama menjadi kurir adalah ketika paket hilang," ungkap Aprizal (28), seorang kurir, saat dihubungi oleh Liputanku pada Rabu (21/5/2025).
Kisah serupa juga dialami oleh Riskana (42), yang mengaku sangat terpukul ketika paket yang seharusnya ia antarkan tidak sampai ke penerima.
"Kalau dimarahi, untungnya belum pernah. Tapi, yang paling membuat sedih itu kalau paket hilang, pernah sekali saya mengalaminya dan saya harus mengganti," tuturnya.
Menurut penuturan Riskana, apabila paket hilang, kewajiban untuk memberikan ganti rugi sepenuhnya menjadi beban kurir.
Proses penggantian ini tidak hanya membebani finansial, tetapi juga menyita waktu dan tenaga, karena kurir harus berupaya mencari paket yang raib sebelum akhirnya menggantinya.
"Tidak ada lagi yang lebih menyedihkan selain kehilangan paket, karena kita tidak tahu pasti di mana jatuhnya, apalagi jumlah paket yang harus diantar sangat banyak," imbuh Riskana.
Ia juga menjelaskan bahwa setelah paket keluar dari gudang ekspedisi, tanggung jawab penuh atas keamanan barang tersebut beralih ke kurir.
"Karena paket sudah saya terima dari gudang, tapi ternyata saat akan diantar tidak ada. Jadi, mau tidak mau saya harus mengganti, entah terjatuh di jalan atau bagaimana. Kalau jatuhnya di gudang, pasti akan ditemukan," jelas Riskana.