Kamis, 22 Mei 2025
Nepotiz Nepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Breaking News :
SPMB Depok 2025: Jadwal Lengkap TK-SLB & Link Pendaftaran
Rupiah Cepat Tanggapi Dana Pinjol Misterius ke Pengguna
Ijazah Jokowi: Bareskrim Koordinasi dengan Polda Metro Jaya
Ricuh Ormas di Parkiran RSU Tangsel, Polisi Turun Tangan
Demo Ricuh Balai Kota: 43 Kendaraan & 93 Mahasiswa Diamankan
Font ResizerAa
NepotizNepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Search
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita
Follow US
© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.

Home – Ekonomi & Bisnis – Pasar Kramat Jati Bebas Pungli Ormas Usai Penataan

Ekonomi & BisnisNasional

Pasar Kramat Jati Bebas Pungli Ormas Usai Penataan

Nepotiz
Diperbarui pada: 22/05/2025 14:03
Oleh Nepotiz
Share
682db8bdb5d6e
SHARE

JAKARTA, Nepotiz – Para Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, kini merasakan perubahan signifikan. Mereka menyatakan tidak lagi menjadi sasaran pungutan liar (pungli) oleh organisasi masyarakat (ormas), sebuah perubahan yang terjadi setelah penertiban dan relokasi ke tempat penampungan yang disediakan.

Sebelum penertiban ini dilakukan, PKL di Pasar Induk Kramat Jati menjajakan dagangan mereka di area depan akses masuk los pedagang atau bahkan di jalanan, dan mereka diwajibkan untuk membayar pungli kepada ormas.

“Dulu, sekitar Rp 250.000 per bulan. Ancamannya jelas, tidak boleh berjualan jika belum membayar. Sekarang, kami sudah memiliki tempat, menempel dengan tukang bumbu,” ujar Eko (31), seorang PKL, saat ditemui Liputanku di Pasar Induk Kramat Jati, Rabu (21/5/2025).

Eko mengenang masa lalu, saat pendapatannya sedang seret, ia harus memutar otak agar tetap bisa membayar pungli kepada ormas.

Baca Juga :  Kapolri: Usut Budi Arie di Kasus Judi Online, Tunggu Hakim!

Hal ini, menurutnya, sangat membebani karena hasil berjualan tidak selalu menjanjikan keuntungan yang memadai.

“Tentu saja memberatkan, apalagi jika pemasukan sedang menurun. Jadi, ya, harus diakali agar tetap bisa berdagang,” tutur Eko.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Dayat (62), seorang pedagang ayam goreng. Ia juga merasakan keberatan yang sama atas pungli yang dulu ditarik oleh salah satu ormas kepada para PKL.

“Dulu diminta bulanan. Di tempat pertama, saya dimintai Rp 500.000 per bulan, kemudian saat pindah ke tempat kedua, menjadi Rp 200.000,” ungkap Dayat.

Kini, Dayat merasa jauh lebih tenang setelah dipindahkan ke lokasi penampungan resmi PKL. Akan tetapi, ia mengeluhkan kondisi penjualan yang cenderung sepi setelah relokasi.

“Sekarang pindah ke tempat penampungan PKL, memang aman, tidak kehujanan, hanya saja pembeli kurang. Saya mengalami sendiri, bayar lapak Rp 2 juta, tetapi sudah sebulan lebih masih sepi,” keluh Dayat.

Baca Juga :  Matahari di Atas Ka'bah 2025: Kemenag Imbau Cek Kiblat

Oleh karena itu, Dayat merasa bahwa iuran bulanan untuk sewa lapak juga terasa memberatkan. Ia berharap agar pihak pengelola pasar dapat meringankan beban biaya yang harus ditanggung oleh para PKL.

“Ya, saya merasa keberatan, terutama jika pemasukan dari pembeli sedang kurang. Apalagi sekarang harus membayar lapak, ya, kalau bisa harga untuk PKL dibedakan,” harap Dayat.

Sementara itu, Ruti (45), seorang pedagang nasi, mengaku terpaksa akan pulang kampung karena sudah tidak mampu lagi membayar sewa lapak di lokasi yang baru.

“Banyak yang pulang kampung usai penataan (PKL) karena tidak bisa berjualan lagi. Karena tidak boleh berjualan lagi di pinggir jalan, dan harus membayar lapak sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 Juta,” cerita Ruti.

Untuk bertahan hidup, Ruti kini berjualan nasi uduk dari rumah kontrakannya yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Pasar Induk.

Baca Juga :  DPR Godok RUU Transportasi Online: Aspirasi Ojol Didengar!

Sebagai informasi, Perumda (PD) Pasar Jaya telah menyiapkan tiga lokasi untuk menampung para pedagang kaki lima (PKL) yang terkena penertiban di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

Sebelumnya, para PKL tersebut berjualan di lokasi-lokasi yang dilarang di Pasar Induk Kramat Jati, dan mendapatkan perlindungan dari organisasi kemasyarakatan (ormas).

“Kami telah menyiapkan lokasi yang nantinya dapat digunakan oleh PKL yang ditertibkan,” ujar Direktur Utama PD Pasar Jaya Agus Himawan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (18/5/2025), seperti yang dikutip Liputanku.

Dengan adanya penyediaan lahan ini, para PKL diharapkan dapat berjualan dengan tenang tanpa mengganggu aktivitas pedagang dan pembeli lainnya di sekitar kawasan pasar.

Selain itu, PD Pasar Jaya juga akan melakukan koordinasi secara intensif dengan lurah, camat, Koramil, dan Kepolisian setempat guna mengantisipasi keberadaan ormas yang menduduki wilayah Pasar Induk Kramat Jati.

Tag:ormas palak pedagangPasar Induk Kramat Jatipenangkapan premanpkl pasar induk kramat jatiPungli
Share Berita Ini
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Threads
Berita Sebelumnya 064595300 1736158589 20250106 Dapur MBG MER 1 Food Tray MBG Impor China Dikritik, BGN Cari Lokal?
Berita Selanjutnya mohamed salah 1 169 Mo Salah Incar Rekor Gol Liga Inggris! Bisakah?

Paling Populer

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream
Teknologi

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream Lewat HP dan PC!

Nepotiz
Oleh Nepotiz
5 bulan lalu

Cara Mempercepat Download Terabox di Android, iOS dan PC

Oleh Nepotiz

Cara Download Video PoopHD Lewat HP dan PC, Tanpa Aplikasi Tambahan!

Oleh Nepotiz

20 Karakter Mana yang Tidak Bisa Mengisi HP ke Teman di Mobile Legends? Ini Dia Listnya

Oleh Nepotiz

100% Work! Ini Cara Download Video Luluvdo Tanpa Aplikasi

Oleh Nepotiz

Kapan Tanggal Rilis Alita: Battle Angel 2? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Oleh Nepotiz

Tips dan Cara Efektif Mempercepat Putaran Pulley dengan Mudah

Oleh Nepotiz

Kapan Saya Menikah Menurut Tanggal Lahir? Pakai 2 Metode Ini Untuk Prediksi

Oleh Nepotiz

Cara Mengubah Kuota Belajar Menjadi Kuota Utama Axis Tanpa Ribet!

Oleh Nepotiz

Apakah Jurusan Pendidikan Biologi Itu Susah? Jangan Ciut Dulu!

Oleh Nepotiz

Berita Menarik Lainnya

dasco 169
Hukum

DPR Siapkan RUU Transportasi Online: Rapat Perdana Besok!

1 hari lalu
sarasehan aktivis memperingati reformasi kurniawan fadilahdetikcom 1747821868758 169
Nasional

Aktivis Bahas Reshuffle Kabinet Prabowo: Gerindra Menjawab!

18 jam lalu
075527500 1747831822 Gambar WhatsApp 2025 05 21 pukul 17.53.55 ca600431
Ekonomi & Bisnis

Computex 2025: MediaTek Ungkap Visi AI Edge-to-Cloud

9 jam lalu
abdullah 1747798287338 169
Kriminal

Apresiasi DPR: Polri Tangkap Admin Grup Inses ‘Fantasi Sedarah’

1 hari lalu
Nepotiz Nepotiz

Tentang Kami


Nepotiz – Truth Behind The Ties merupakan platform yang menyajikan berita terkini, liputan real-time, informasi terbaru dari seluruh penjuru dunia.
Link Navigasi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Media Sosial
Facebook X-twitter Instagram Threads Tiktok

© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.