Sebuah video yang menampilkan seorang guru di SDN 117, Desa Limbur Merangin, Jambi, sempat menjadi perbincangan hangat karena memperlihatkan kondisi jembatan rusak yang harus dilalui untuk menuju sekolah. Kini, guru tersebut menyampaikan permohonan maaf kepada Bupati Merangin dan Gubernur Jambi.
Permohonan maaf ini disampaikan dengan tujuan agar tidak menimbulkan kesan negatif atau menyudutkan pihak manapun terkait dengan viralnya video tersebut. Risma, salah seorang guru, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa video yang memperlihatkan kondisi jembatan rusak di Desa Limbur Merangin tersebut dapat berdampak buruk.
“Dengan segala kerendahan hati, kami selaku guru SDN 117 Limbur Merangin sekali lagi memohon maaf kepada pihak desa, Kabupaten Merangin, Bapak Bupati, serta Bapak Gubernur. Kami tegaskan bahwa video ini sama sekali tidak memiliki maksud untuk menjelek-jelekkan. Ini murni pengalaman pribadi kami dan hanya bertujuan sebagai dokumentasi,” ujar Risma, seperti yang dilansir oleh detikSumbagsel pada hari Rabu (21/5/2025).
“Kondisi jembatan saat kami melintas memang sedang dalam proses perbaikan,” imbuh Risma, menjelaskan lebih lanjut.
Video permohonan maaf yang dibuat oleh guru sekolah tersebut kemudian menyebar luas di media sosial. Muncul spekulasi dari berbagai pihak bahwa para guru tersebut merasa tertekan karena video yang mereka unggah dan menjadi viral.
Bupati Merangin, M Syukur, menilai bahwa permohonan maaf yang disampaikan oleh guru SD tersebut merupakan hal yang dapat dimaklumi. Beliau berpendapat bahwa kemungkinan para guru tersebut telah menyadari adanya perbedaan antara kenyataan di lapangan dengan pemberitaan yang berkembang setelah unggahan mereka menjadi viral di media sosial.
“Mereka meminta maaf mungkin karena merasa ada perbedaan antara kejadian sebenarnya di lapangan dengan pemberitaan yang ada. Mungkin mereka merasa tidak enak,” ungkap Syukur kepada detikSumbagsel.
Baca selengkapnya di sini.