Suasana duka menyelimuti pemakaman Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf, suami dari jurnalis ternama, Najwa Shihab. Hari ini, jenazah beliau dikebumikan, dan di tengah prosesi yang mengharukan itu, hadir sosok Quraish Shihab, ayahanda Najwa, yang dengan bijak menuturkan sebuah makna mendalam. Hujan yang tiba-tiba membasahi bumi Jeruk Purut, bagi beliau, bukanlah sekadar fenomena alam biasa, melainkan sebuah isyarat dari Sang Pencipta.
"Ini, bagi saya pribadi, adalah sebuah pertanda rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Al-Qur'an, Tuhan berfirman bahwa langit takkan meneteskan air mata, tidak akan menurunkan hujan, bagi mereka yang durhaka. Maka, ketika seseorang yang dicintai Tuhan dikebumikan, dan hujan hadir, itu adalah tanda rida," ungkap Quraish Shihab dengan suara yang tenang di TPU Jeruk Purut, Rabu (21/5/2025). Kata-kata beliau seolah menenangkan hati yang berduka.
Lebih lanjut, Quraish Shihab menggambarkan almarhum sebagai pribadi yang penuh kebaikan. Bukti nyata dari hal tersebut adalah kehadiran para pelayat yang memadati area pemakaman, memberikan penghormatan terakhir.
"Beliau adalah orang baik. Jika tidak, tidak mungkin sebanyak ini yang datang melayat," ujarnya, menyiratkan betapa almarhum dicintai dan dihormati oleh banyak orang.
Quraish Shihab juga berbagi mengenai kondisi Najwa, putri tercintanya, setelah kehilangan belahan jiwanya. Beliau menuturkan bahwa mata Najwa berkaca-kaca, namun ia menerima takdir ini dengan hati yang ikhlas.
"Tentu, pada awalnya, tidak ada seorang pun yang benar-benar siap untuk menghadapi kehilangan. Namun, mereka yang memiliki kesadaran akan menyadari bahwa segala sesuatu adalah milik Tuhan," jelas Quraish Shihab dengan nada bijaksana.
"Pasrah, legawa, menerima dengan sepenuh hati apa pun yang telah digariskan oleh Tuhan, itulah yang terbaik. Hati memang berduka, air mata mungkin menetes, tetapi bibir ini takkan mengucapkan apa pun kecuali yang diridai oleh-Nya," imbuhnya, menggambarkan ketegaran Najwa di tengah kesedihan.
Seperti yang kita ketahui bersama, almarhum Ibrahim menghembuskan nafas terakhir pada hari Selasa (20/5), pukul 14.29 WIB, di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Beliau wafat pada usia 47 tahun.