JAKARTA, Nepotiz — Ada kabar terbaru dari Badan Gizi Nasional (BGN) terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG)! Saat ini, BGN sedang serius mempertimbangkan kemungkinan produksi food tray berkualitas tinggi di dalam negeri. Bayangkan, jika food tray untuk program MBG bisa diproduksi sendiri, dampaknya pasti luar biasa!
Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala BGN, Bapak Dadan Hindayana. Beliau menanggapi pernyataan dari Anggota Komisi IX DPR RI, Bapak Nurhadi, yang sempat menyoroti bahwa food tray yang digunakan dalam program MBG ternyata masih diimpor dari negeri Tiongkok.
“Isu yang beredar tentang ribuan kontainer yang masuk itu tidak sepenuhnya benar,” jelas Bapak Dadan setelah mengikuti rapat bersama Komisi IX DPR RI di Gedung Parlemen Senayan, pada hari Rabu (21/5/2025). “Memang sempat ada beberapa kontainer yang tertahan, namun situasinya sudah teratasi sekarang.”
Beliau menambahkan, “Penahanan itu pun terjadi karena ketidaksesuaian prosedur. Bagi pihak-pihak yang menjalankan sesuai dengan aturan, semuanya berjalan lancar tanpa hambatan.”
Lebih lanjut, Bapak Dadan mengungkapkan bahwa saat ini BGN tengah didorong untuk melakukan evaluasi mendalam serta mengkaji potensi industri lokal dalam memproduksi berbagai perlengkapan dapur yang dibutuhkan untuk menunjang program MBG. Sebuah peluang emas untuk kemajuan industri dalam negeri!
Menurutnya, industri dalam negeri kita sudah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Mereka mulai menunjukkan kapasitas untuk memenuhi standar kualitas yang tinggi serta volume kebutuhan nasional yang besar.
“Industri kita saat ini sedang bergeliat. Kami diminta untuk melakukan pengkajian agar produksi food tray ini bisa kita lakukan sepenuhnya di dalam negeri,” tuturnya dengan nada optimis.
Bapak Dadan kemudian menjelaskan lebih detail mengenai latar belakang penggunaan food tray dalam program MBG. Ada cerita menarik di baliknya!
Ternyata, pada awal perencanaan program, belum ada satu pun produsen di Indonesia yang mampu menyediakan produk dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh BGN. Sebuah tantangan yang cukup besar saat itu.
Namun, setelah melalui serangkaian uji coba, penggunaan food tray impor tersebut terbukti sangat efektif dan efisien.
“Awalnya memang belum ada produsen lokal yang memproduksi food tray sesuai standar kami,” kenangnya. “Setelah kami telusuri, akhirnya kami menemukan beberapa produk yang sesuai, meskipun jenis food tray ini memang belum umum digunakan. Setelah kami coba, hasilnya sangat memuaskan: praktis, higienis, dan tahan lama!”
Bapak Dadan menambahkan bahwa popularitas food tray tersebut semakin meningkat, sehingga memicu lonjakan permintaan yang signifikan. Sebuah berkah tersembunyi!
Menurutnya, momentum ini sangat tepat untuk dimanfaatkan dalam mendorong pertumbuhan industri lokal. Sebuah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan.
“Sekarang food tray ini semakin populer karena kualitasnya yang bagus. Nah, permintaan yang tinggi inilah yang seharusnya bisa kita manfaatkan untuk mendorong tumbuhnya industri dalam negeri!” tegasnya dengan penuh semangat.