JAKARTA, Nepotiz – Pada hari Rabu (21/5/2025) sore, Jalan Patra Raya di Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, terendam banjir setinggi 50 sentimeter. Pengalaman ini sungguh memprihatinkan.
Dari pantauan langsung Nepotiz di lokasi kejadian, terlihat bahwa banjir tidak hanya menggenangi badan jalan utama, tetapi juga merambah hingga ke permukiman warga. Air bah ini benar-benar melumpuhkan aktivitas.
Usut punya usut, banjir ini disebabkan oleh meluapnya Kali Sekretaris di Duri Kepa. Kali tersebut tak mampu lagi menampung volume air yang begitu besar akibat hujan deras yang mengguyur tanpa henti sejak siang hari. Alam memang kadang tak bisa diprediksi.
Akibatnya, air meluber dan menggenangi jalan sepanjang lebih dari 100 meter, menyebabkan kemacetan yang mengular di kedua arah. Situasi ini membuat banyak orang harus bersabar.
Terlihat beberapa pengendara sepeda motor dengan susah payah mendorong kendaraannya yang mogok akibat terendam air. Mesin-mesin itu menyerah pada genangan.
Sementara itu, para pengemudi mobil terpaksa mengurangi kecepatan laju kendaraannya untuk menghindari cipratan air tinggi yang berpotensi merusak mesin. Hati-hati adalah kunci.
Sesekali, terdengar keluhan dari warga yang meluapkan emosi kepada beberapa kendaraan yang melintas dengan kecepatan tinggi. Mungkin mereka merasa terganggu dengan cipratan air yang dihasilkan.
Namun, di tengah kekacauan tersebut, ada pemandangan yang kontras. Beberapa anak kecil justru tampak riang gembira bermain di genangan air berwarna cokelat itu. Ada yang masih mengenakan seragam sekolah, ada pula yang sudah berganti pakaian rumah. Polosnya dunia anak-anak.
Selain itu, sebagian warga lainnya memilih untuk menyaksikan para bocah bermain air dan mengamati kemacetan yang terjadi di sepanjang Jalan Patra Raya. Sebuah pemandangan yang ironis.
Menurut penuturan warga sekitar, banjir seolah menjadi langganan di kawasan ini setiap kali hujan deras mengguyur. Mereka sudah hafal dengan siklus ini.
Salah seorang warga, Dona (40), yang tinggal di RW 02 Duri Kepa, mengungkapkan bahwa rumahnya sering menjadi korban banjir. “Rumah saya tadi kebanjiran sebetis jam 14.00 WIB. Di sini memang langganan banjir,” keluhnya.
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Delima (44), warga Duri Kepa lainnya yang tinggal di tepi Jalan Patra Raya. Ia menuturkan bahwa banjir seringkali menyebabkan kemacetan parah di jalanan depan rumahnya. Kondisi ini tentu sangat mengganggu.
“Di sini sering banget banjir. Hujan sebentar saja pasti banjir. Terus juga macet. Kayak ini aja jadinya macet banget,” ujarnya dengan nada kesal.
Hingga pukul 16.00 WIB, banjir belum sepenuhnya surut. Arus lalu lintas pun masih terpantau macet dan padat merayap.