Kamis, 22 Mei 2025
Nepotiz Nepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Breaking News :
SPMB Depok 2025: Jadwal Lengkap TK-SLB & Link Pendaftaran
Rupiah Cepat Tanggapi Dana Pinjol Misterius ke Pengguna
Ijazah Jokowi: Bareskrim Koordinasi dengan Polda Metro Jaya
Ricuh Ormas di Parkiran RSU Tangsel, Polisi Turun Tangan
Demo Ricuh Balai Kota: 43 Kendaraan & 93 Mahasiswa Diamankan
Font ResizerAa
NepotizNepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Search
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita
Follow US
© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.

Home – Nasional – Tragedi KA Magetan: Empati yang Hilang di PT KAI?

NasionalOtomotif

Tragedi KA Magetan: Empati yang Hilang di PT KAI?

Nepotiz
Diperbarui pada: 21/05/2025 15:42
Oleh Nepotiz
Share
682c8069bbde6
SHARE

Senin, 19 Mei 2025, sekitar pukul 12.48 WIB, sebuah peristiwa tragis terjadi di JPL 08, dekat stasiun Magetan, Jawa Timur. KA Malioboro Ekspres, dalam perjalanannya, menabrak sejumlah sepeda motor. Akibat dari kejadian nahas ini, empat pengendara motor kehilangan nyawa.

Menurut kronologi yang diuraikan oleh Kasatlantas Polres Magetan, AKP Ade Andini, rangkaian peristiwa bermula ketika palang pintu perlintasan ditutup sebagai persiapan untuk lewatnya sebuah kereta api.

Kereta api yang pertama melintas adalah KA Matarmaja, bergerak dari arah timur ke barat. Setelah KA Matarmaja lewat, palang pintu perlintasan dibuka. Namun, tanpa diduga, ternyata masih ada KA Malioboro Ekspres yang akan melintas dari arah barat menuju timur.

Tragisnya, KA Malioboro Ekspres kemudian menabrak tujuh sepeda motor, menyebabkan empat orang meninggal dunia di tempat kejadian.

Ironisnya, di tengah duka yang mendalam, akun-akun media sosial PT Kereta Api Indonesia (KAI) justru memposting mengenai pentingnya mendahulukan kereta api di perlintasan sebidang. Seolah tak ada empati yang tersisa.

Sebenarnya, secara normatif, unggahan tersebut tidak sepenuhnya salah. Pasal 124 UU 23/2007 tentang Perkereta Apian memang mewajibkan pengguna jalan untuk memprioritaskan perjalanan kereta api di perlintasan sebidang atau jalan raya yang berpotongan dengan rel.

Baca Juga :  Golkar Dukung Koperasi Merah Putih Prabowo, Yakin Sukses!

Akun Facebook KAI baru terlihat membuat postingan duka cita pada hari Selasa, 20 Mei 2025, pukul 14.54 WIB. Ini berarti lebih dari 24 jam setelah kejadian, dan ironisnya, baru dilakukan setelah mendapatkan banyak komentar dari netizen, termasuk beberapa portal berita.

Namun, dalam situasi di mana kecelakaan baru saja terjadi dan merenggut nyawa orang yang tidak bersalah, unggahan PT KAI tersebut terasa sangat tidak peka dan mencerminkan hilangnya rasa empati di dalam korporasi.

Terlebih lagi, muncul dugaan adanya kelalaian dari petugas palang pintu yang membuka palang sebelum kereta api benar-benar selesai melintas.

Seolah-olah, PT KAI ingin membangun narasi bahwa dalam setiap kecelakaan yang melibatkan kereta api, hampir pasti pengguna jalanlah yang bersalah. Sebuah framing yang menyakitkan.

Memang, harus diakui bahwa masih banyak pengguna jalan yang kurang memperhatikan keselamatan, termasuk ketika palang pintu sudah ditutup. Tapi, apakah para korban di Magetan termasuk dalam kategori tersebut? Pertanyaan yang menghantui.

Baca Juga :  Siapkan Rp 20 T, Pemerintah Akan Danai Kredit Murah UMKM, Koperasi, Pekerja Migran dan Pelaku Ekonomi Kreatif

Apalagi dengan kronologi yang dirilis oleh Polres Magetan, yang menyatakan bahwa palang pintu sudah terbuka sebelum KA Malioboro Ekspres melintas, jelas mengindikasikan adanya potensi kelalaian dari petugas penjaga palang pintu KA.

Sebagai operator, PT KAI sebenarnya tidak memiliki kewenangan untuk menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah dalam sebuah kecelakaan, terutama yang melibatkan kereta api. Itu adalah ranah penyelidikan.

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika PT KAI menahan diri untuk tidak mengunggah hal-hal yang berkaitan dengan kecelakaan tersebut, setidaknya sampai hasil penyelidikan dari kepolisian selesai.

Lebih dari itu, langkah yang jauh lebih bijak adalah jika PT KAI membantu kepolisian dengan menyediakan informasi atau petunjuk terkait kecelakaan, misalnya rekaman CCTV, data perjalanan KA, dan mendorong pegawainya untuk menjadi saksi secara netral, sehingga kejadian ini bisa diusut tuntas sampai ke akar-akarnya.

Mendahulukan perjalanan KA memang merupakan amanat dari pasal 124 UU 23/2007 tentang perkeretaapian, dan palang pintu hanyalah “alat bantu”. Hal ini tidak bisa dijadikan pembenaran atas kelalaian petugas palang pintu. Keadilan harus ditegakkan.

Baca Juga :  Demo Ojol Jakarta: Tanpa Sweeping, Cukup Matikan Aplikasi 2 Jam

Justru, para pengguna jalan pada kejadian tersebut, jika kronologi yang disampaikan oleh Polres Magetan benar, sudah mematuhi aturan yang berlaku. Mereka tidak bersalah.

Maka, membuat postingan tentang palang pintu ketika terjadi kecelakaan yang diduga disebabkan oleh kelalaian petugas palang pintu adalah langkah yang sangat tidak bijak dari PT KAI. Sebuah tindakan yang menyakiti hati.

Apalagi jika kita menyimak pernyataan Rokhmad Makin Zainul, Manager Humas KAI Daop 7 Madiun, yang menekankan bahwa palang pintu hanyalah alat bantu, seolah menunjukkan bahwa PT KAI tidak mau disalahkan atas kesalahan yang diduga dilakukan oleh pegawainya. Ini adalah bentuk penghindaran tanggung jawab.

PT KAI, cobalah untuk sedikit berempati. Citra perusahaan akan terbangun dengan baik secara alami melalui layanan-layanan yang memuaskan pelanggannya.

Termasuk bagaimana perusahaan berinteraksi dengan masyarakat di sekitarnya, dalam hal ini, para pengguna jalan yang menjadi korban. Sebuah sentuhan kemanusiaan akan jauh lebih berarti.

Tag:KAIkecelakaan di magetan
Share Berita Ini
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Threads
Berita Sebelumnya mobil taksi online kecelakaan hingga terbalik di jalan pajajaran kota bogor 1747795234158 169 Tragis! Taksi Online Terbalik di Bogor, Pelajar Luka Saat Perpisahan
Berita Selanjutnya 682d3a681df38 Acer FreeSense Ring: Cincin Pintar Pelacak Kesehatan Bertenaga AI

Paling Populer

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream
Teknologi

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream Lewat HP dan PC!

Nepotiz
Oleh Nepotiz
5 bulan lalu

Cara Mempercepat Download Terabox di Android, iOS dan PC

Oleh Nepotiz

Cara Download Video PoopHD Lewat HP dan PC, Tanpa Aplikasi Tambahan!

Oleh Nepotiz

20 Karakter Mana yang Tidak Bisa Mengisi HP ke Teman di Mobile Legends? Ini Dia Listnya

Oleh Nepotiz

100% Work! Ini Cara Download Video Luluvdo Tanpa Aplikasi

Oleh Nepotiz

Kapan Tanggal Rilis Alita: Battle Angel 2? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Oleh Nepotiz

Tips dan Cara Efektif Mempercepat Putaran Pulley dengan Mudah

Oleh Nepotiz

Kapan Saya Menikah Menurut Tanggal Lahir? Pakai 2 Metode Ini Untuk Prediksi

Oleh Nepotiz

Cara Mengubah Kuota Belajar Menjadi Kuota Utama Axis Tanpa Ribet!

Oleh Nepotiz

Apakah Jurusan Pendidikan Biologi Itu Susah? Jangan Ciut Dulu!

Oleh Nepotiz

Berita Menarik Lainnya

ilustrasi bendera indonesia 1 169
Nasional

21 Mei: Mengenang Reformasi, Perjuangan, dan Perubahan Indonesia

1 hari lalu
ketua pkb 169
Nasional

Polemik Penulisan Sejarah RI: DPR Minta Kemenbud Transparan

1 hari lalu
682d6c2a24523
Energi & Sumber Daya

Tembok Gudang SDA Pasar Minggu Jebol Diterjang Hujan Deras!

19 jam lalu
67f3af5d71b90
Internasional

Macron ke Indonesia: Prabowo Sambut dalam Rangka HUT ke-75!

20 jam lalu
Nepotiz Nepotiz

Tentang Kami


Nepotiz – Truth Behind The Ties merupakan platform yang menyajikan berita terkini, liputan real-time, informasi terbaru dari seluruh penjuru dunia.
Link Navigasi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Media Sosial
Facebook X-twitter Instagram Threads Tiktok

© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.