Kisah pilu menimpa MA (26), seorang wanita asal Singkawang, Kalimantan Barat. Ia menjadi korban penyekapan dan penganiayaan oleh empat pengusaha rental mobil. Tuduhan keji dilayangkan kepadanya: terlibat dalam aksi penggelapan mobil rental.
Menurut laporan yang ia sampaikan kepada pihak kepolisian, salah satu terduga pelaku berinisial A. Tidak hanya A, beberapa rekannya pun turut dilaporkan atas perbuatan tidak menyenangkan ini.
Usai menerima laporan tersebut, Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Singkawang bergerak cepat melakukan serangkaian penyelidikan mendalam. Hasilnya sungguh mencengangkan, terduga pelaku ternyata merupakan anggota Buser Rentcar Nasional (BRN) Kalbar yang beroperasi di wilayah Singkawang.
"Setelah mengetahui keberadaan terduga pelaku di Kantor LIZ Rentcar, kami langsung melakukan penjemputan dan membawanya ke Polres Singkawang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," jelas Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Bayu Suseno, pada Selasa (20/5/2025).
Empat orang telah diamankan oleh Sat Reskrim Polres Singkawang terkait kasus ini. Mereka terdiri dari tiga pria berinisial R, AN, dan AF, serta seorang wanita berinisial E. Saat ini, keempatnya masih dalam proses pemeriksaan intensif guna mengungkap kemungkinan adanya korban lain atau bahkan tersangka baru.
"Diduga kuat, merekalah yang melakukan tindakan kekerasan tersebut," ungkap Bayu.
Kepada detikKalimantan, MA menceritakan pengalaman traumatisnya. Ia mengaku sempat diborgol dan menjadi sasaran pukulan brutal para pelaku, yang mengakibatkan memar di sekujur tubuhnya.
"Benar, saya diborgol. Tiba-tiba saja mereka memukuli saya tanpa alasan yang jelas, menggunakan karet kaca mobil," kenang MA dengan nada getir, Selasa (20/5/2025).
Ia bahkan tidak mengenali wajah-wajah yang tega menyakitinya. Namun, ia mengingat dengan jelas bahwa dalam kelompok tersebut terdapat seorang wanita. Penyelidikan polisi kemudian mengungkap bahwa para pelaku adalah anggota Buser Rentcar Nasional (BRN) Kalbar.
"Kebanyakan yang memukul itu perempuan, karena saya menolak memberikan pin aplikasi. Tangan saya dalam keadaan terborgol saat itu," terangnya.
MA bercerita, kejadian bermula ketika ia bersama temannya, AI, hendak menuju salah satu toko ritel dekat sebuah kos di Jalan Pelita. Tiba-tiba, mereka dihadang oleh sekelompok orang tak dikenal yang langsung melakukan pemukulan dan menyeretnya paksa ke dalam mobil.
"Awalnya saya tidak tahu akan dibawa kemana," ucap MA dengan nada bingung.
Selama perjalanan yang mencekam, kedua korban terus-menerus dipukuli hingga wajah dan paha mereka memar. Tangan, kaki, dan kepala pun tak luput dari luka lebam. MA baru menyadari bahwa ia dibawa ke Kantor LIZ Rentcar di Jalan Firdaus, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kota Singkawang. Di sana, MA dan AI dimasukkan ke dalam sebuah kamar dengan tangan tetap terborgol.
"Saya dianiaya sepanjang jalan. Kemudian dibawa ke kamar di Kantor LIZ Rentcar. Di sana saya juga dipukuli. Kepala, paha, dan tangan saya menjadi sasaran," tutur MA dengan suara bergetar.
Keesokan harinya, sekitar pukul 13.00 WIB, keberanian MA memuncak. Ia berhasil melarikan diri dari tempat penyekapan dengan memanjat jendela di lantai atas bangunan.
Baca selengkapnya di sini dan di sini.