JAKARTA, Nepotiz – Kabar baik datang dari Pemerintah Kota Jakarta Utara! Mereka berencana untuk mengusulkan agar para nelayan yang kini merasakan dampak dari pembangunan di Teluk Jakarta bisa mendapatkan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Ini adalah langkah yang sangat penting, menurut saya, untuk membantu mereka.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk perhatian kepada para nelayan yang kini harus berjuang lebih keras, melaut lebih jauh untuk mencari rezeki di tengah perubahan lingkungan. Rekomendasi dari Pemkot ini akan menjadi kunci utama bagi mereka untuk bisa mengakses BBM bersubsidi, sebuah bantuan yang sangat berarti.
Menurut Bapak Unang Rustanto, Kasudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara, para nelayan memang membutuhkan rekomendasi dari Sudin KPKP untuk bisa mendapatkan BBM bersubsidi. Tanpa rekomendasi itu, akan sulit bagi mereka.
“Tujuannya adalah agar bantuan BBM subsidi ini tepat sasaran, diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan,” jelas Pak Unang saat berbincang dengan Nepotiz pada hari Rabu (21/5/2025). Penjelasan beliau sangat gamblang, ya?
Salah satu syarat utama untuk mendapatkan BBM bersubsidi ini adalah kepemilikan kartu tanda penduduk (KTP) Jakarta.
Perlu diingat, kuota BBM bersubsidi ini sangat terbatas. Oleh karena itu, distribusinya akan diprioritaskan bagi para nelayan yang berdomisili di wilayah Jakarta Utara, khususnya di Cilincing, Kalibaru, dan Muara Angke.
Sebelumnya, seperti yang kita ketahui, para nelayan di wilayah utara Marunda telah menyuarakan keluhan mereka mengenai dampak pembangunan pagar beton yang diduga menjadi fondasi proyek reklamasi sebuah perusahaan swasta. Mereka merasakan betul dampaknya.
Saat ini, ada tiga titik yang tengah dikembangkan menjadi area reklamasi.
Titik pertama sudah berfungsi sebagai pelabuhan untuk menampung batu bara curah, sedangkan titik kedua masih dalam tahap pengerukan, dan titik ketiga baru memasuki tahap pembangunan fondasi. Prosesnya panjang juga, ya.
Reklamasi di area yang dulunya menjadi tempat mencari ikan para nelayan ini mengakibatkan penurunan drastis jumlah tangkapan mereka. Tentu saja, ini sangat merugikan.
Akibatnya, para nelayan terpaksa berlayar lebih jauh untuk mencari ikan, yang secara otomatis meningkatkan biaya operasional mereka, terutama biaya untuk membeli BBM. Semoga dengan adanya subsidi ini, beban mereka bisa sedikit terkurangi.