Dalam kurun waktu 11 hari pelaksanaan Operasi Berantas Jaya di wilayah Jakarta Raya, Polda Metro Jaya berhasil mengamankan total 2.406 preman yang selama ini meresahkan masyarakat. Dari jumlah tersebut, 231 orang ditetapkan sebagai tersangka dan kini mendekam di balik jeruji besi.
"Selama 11 hari terakhir ini, kami telah mengamankan sebanyak 2.406 orang. Dari jumlah tersebut, 231 orang terbukti, atau setidaknya diduga kuat, melakukan tindak pidana. Proses hukum terhadap mereka pun telah dijalankan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada para wartawan pada hari Selasa (20/5/2025).
Kombes Ade Ary menjelaskan lebih lanjut bahwa ribuan preman yang berhasil ditangkap ini terdiri dari berbagai elemen, mulai dari *debt collector* atau yang sering disebut sebagai ‘mata elang’, hingga pelaku begal jalanan. Mereka yang terbukti melakukan tindakan kriminal akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Di antara mereka terdapat individu-individu, oknum dari organisasi masyarakat (ormas), oknum *debt collector*, serta kelompok yang terlibat dalam aksi tawuran dan tergabung dalam berbagai geng motor. Bentuk premanisme yang mereka lakukan bermacam-macam, mulai dari pemerasan, penganiayaan, pengeroyokan, begal, pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, hingga membawa senjata tajam," terangnya.
Selama operasi berlangsung, sebanyak 72 senjata tajam berhasil disita sebagai barang bukti. Selain itu, pihak kepolisian bersama *stakeholder* terkait juga melakukan penertiban dengan mencabut ratusan atribut ormas yang terpasang di berbagai lokasi di wilayah Jakarta Raya.
"Atribut-atribut tersebut tersebar, dan yang paling banyak ditemukan berada di wilayah Bekasi Kota. Selain itu, beberapa kali kami berhasil menggagalkan aksi tawuran di daerah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, tepatnya di perbatasan daerah Jaksel, Manggarai, serta perbatasan dengan Jakarta Pusat," jelasnya.
Kombes Ade Ary menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan penindakan tegas terhadap para preman yang meresahkan masyarakat. Beliau juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.
"Kami juga mengimbau kepada para orang tua untuk turut mengawasi putra-putrinya agar bijak dalam menggunakan media sosial, terutama jika sudah larut malam. Apabila anak-anak tidak berada di rumah, mohon segera dicari agar tidak terlibat dalam hal-hal yang negatif," pungkasnya.