JAKARTA, Nepotiz – Menteri Sosial, Bapak Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, memberikan klarifikasi terkait isu yang berkembang mengenai rencana penggusuran Sekolah Luar Biasa (SLB) Pajajaran di Bandung demi pendirian sekolah rakyat.
Gus Ipul meluruskan informasi yang beredar. Beliau menyatakan bahwa SLB Pajajaran tidak akan digusur untuk memberi jalan bagi sekolah rakyat, melainkan akan mengalami proses renovasi.
"Kementerian Sosial memiliki komitmen kuat untuk melindungi penyandang disabilitas. Mereka adalah bagian tak terpisahkan dari keluarga besar kita," ujar Gus Ipul setelah mengikuti rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, Senin (20/5/2025).
Menurut penuturan Gus Ipul, pengelolaan sekolah tersebut berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Meskipun demikian, lahan tempat SLB berdiri merupakan aset yang dimiliki oleh Kemensos.
Rencana pendirian sekolah rakyat di lahan tersebut memang benar adanya. Namun, Gus Ipul menekankan bahwa operasional SLB tidak akan dihentikan. Kedua lembaga pendidikan ini akan berjalan secara berdampingan.
Gus Ipul menambahkan bahwa informasi ini sebenarnya telah disampaikan dan disepakati oleh semua pihak terkait.
"Pada bulan Maret lalu, telah diadakan pertemuan yang melibatkan Kemensos, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan perwakilan dari SLB Pajajaran. Dalam pertemuan tersebut, telah disepakati tiga poin penting, yaitu: layanan rehabilitasi sosial akan tetap berjalan, SLB akan terus beroperasi, dan Sekolah Rakyat dapat berdiri berdampingan. Tidak ada rencana penggusuran sama sekali," tegas beliau.
Liputanku/Faqih Rohman Syafei Kondisi beberapa ruang kelas di Gedung C dan D Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pajajaran, Kota Bandung yang sudah dibongkar untuk dijadikan Sekolah Rakyat, Jumat (16/5/2025).
Kesalahpahaman menyebar saat renovasi mulai
Kesalahpahaman muncul ketika proses renovasi mulai berjalan, dipicu oleh kekhawatiran dari beberapa individu di lingkungan SLB.
Kekhawatiran ini kemudian tersebar melalui sebuah video yang beredar di media sosial, yang menyuarakan tentang isu penggusuran. Namun, video tersebut kini telah dihapus.
"Padahal, semua hal telah dibicarakan secara matang. Seandainya ada masalah, seharusnya bisa diselesaikan melalui dialog dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Namun, karena isu ini sudah terlanjur menjadi viral, Komisi Nasional Disabilitas bersama Kemensos mengambil tindakan langsung," jelasnya.
Gus Ipul menegaskan bahwa renovasi yang dilakukan bersifat sementara dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang ada.
Selama masa renovasi yang diperkirakan berlangsung selama dua bulan, para siswa SLB akan dipindahkan sementara ke sekolah lain milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang lokasinya tidak jauh dari SLB Pajajaran.
"Setelah renovasi selesai, para siswa akan kembali ke tempat semula, dengan fasilitas yang lebih baik dan memadai. Kami ingin memberikan yang terbaik bagi semua pihak—siswa SLB, warga yang membutuhkan rehabilitasi sosial, dan siswa Sekolah Rakyat. Tidak ada satu pun yang akan digusur atau diabaikan," tegasnya.