Gubernur Banten, Bapak Andra Soni, mengabarkan bahwa pemerintah provinsi telah memulai proses pemetaan jalan-jalan yang mengalami kerusakan. Bayangkan, sekitar 3.000 kilometer jalan di berbagai kabupaten dan desa akan menjadi fokus utama untuk segera diperbaiki. Beliau menambahkan bahwa sebagian besar jalan rusak ini berlokasi di kabupaten-kabupaten dengan wilayah yang luas.
Sebagai wujud komitmen, Pemerintah Provinsi Banten telah meluncurkan program yang sangat menarik, yaitu Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra). Inisiatif ini membuka jalan bagi Pemprov Banten untuk turut serta dalam pembangunan jalan-jalan yang berstatus sebagai jalan desa atau jalan kabupaten. Sebuah langkah yang patut diapresiasi!
“Kami sudah me-launching program ini dan sekarang sedang melakukan pemetaan jalan-jalan yang akan menjadi prioritas pembangunan di tahap awal,” ungkap Bapak Andra saat berada di Kota Serang, pada hari Selasa, 20 Mei 2025. “Namun, kebutuhan perbaikan jalan desa di empat kabupaten di Banten ini sungguh luar biasa, mencapai hampir 3.000 kilometer!”
“Hal ini sebenarnya cukup wajar,” lanjut beliau dengan nada yang bijak, “karena desa-desa tersebut memang terletak di kabupaten-kabupaten yang memiliki wilayah yang sangat luas.”
Beliau menjelaskan bahwa sebagian besar jalan yang memerlukan perhatian khusus berada di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang. Kedua wilayah ini memang memiliki cakupan wilayah yang sangat besar, bahkan hampir mencapai sepertiga dari total luas wilayah Provinsi Banten.
“Kabupaten Lebak itu luasnya lebih dari sepertiga wilayah Provinsi Banten. Kabupaten Pandeglang juga hampir sepertiga dari Banten. Jadi, dengan wilayah yang luas, otomatis panjang jalan dan jumlah desa juga banyak,” jelasnya dengan detail.
Sebagai informasi tambahan, luas wilayah Provinsi Banten mencapai 9.353 kilometer persegi. Sementara itu, luas Kabupaten Lebak adalah 3.481 kilometer persegi, dan Kabupaten Pandeglang memiliki luas 2.747 kilometer persegi.
Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, Bapak Andra meyakinkan bahwa Pemprov Banten akan segera memulai proses pembenahan jalan-jalan yang rusak tersebut. Beliau juga menekankan betapa pentingnya kolaborasi yang erat antara berbagai tingkatan pemerintah daerah.
“Secara perlahan, kita akan mulai bergerak. Saya sangat optimis, jika kita bekerja sama dengan baik antara pemerintah desa, pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat, insyaallah kita bisa mengatasi persoalan ini bersama-sama,” tegasnya dengan penuh keyakinan.
Sebelumnya, Gubernur Andra Soni telah meluncurkan program Bang Andra, yang akan fokus pada delapan titik lokasi pembangunan jalan desa yang tersebar di seluruh Banten. Targetnya adalah menyelesaikan sekitar 12 kilometer jalan pada tahun 2025.
“Pada tahun 2025, program Bang Andra akan menyasar delapan lokasi yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 60 miliar untuk membangun 12 kilometer jalan desa. Insyaallah, program ini akan terus dilaksanakan setiap tahun, dan mendapatkan dukungan penuh dari sahabat-sahabat di DPRD Provinsi Banten,” ucapnya dengan nada optimis.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten, Bapak Arlan Marzan, menambahkan bahwa delapan titik pembangunan tersebut berlokasi di lima kabupaten/kota. Setiap titik ditargetkan akan dibangun dengan panjang sekitar dua hingga tiga kilometer.
“Ada delapan lokasi yang menjadi fokus: tiga di Pandeglang, dua di Lebak, dan masing-masing satu di Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, serta Kota Serang. Ke depan, Bapak Gubernur memiliki visi untuk penanganan yang lebih komprehensif, sehingga dampaknya akan terasa lebih signifikan jika satu ruas jalan selesai dikerjakan secara tuntas,” ujarnya.
.