Kamis, 22 Mei 2025
Nepotiz Nepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Breaking News :
Kevin De Bruyne Dibuatkan Patung Perpisahan di Etihad!
Jaga Judi Online, Istri Pejabat Kominfo Terima Rp10 M & Borong Mewah
Polri & Bea Cukai Gagalkan 86 Kg Sabu Malaysia di Langsa
Siswa Belajar di Teras, Pemkab Pandeglang Kirim Utusan
De Bruyne: Dari Chelsea Ditolak, Jadi Legenda City!
Font ResizerAa
NepotizNepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Search
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita
Follow US
© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.

Home – Nasional – Muzani: Pancasila Pilar Kokoh di Tengah Ideologi Asing

Nasional

Muzani: Pancasila Pilar Kokoh di Tengah Ideologi Asing

Nepotiz
Diperbarui pada: 21/05/2025 05:02
Oleh Nepotiz
Share
mpr 1747750430019 169
SHARE

Ahmad Muzani, Ketua MPR RI, menyatakan bahwa setiap bangsa memerlukan fondasi yang kuat. Bagi Indonesia, fondasi tersebut adalah Pancasila, yang harus tetap teguh di tengah arus globalisasi, tajamnya polarisasi, dan ancaman ideologi asing yang berupaya merasuk, baik secara halus maupun terang-terangan.

Muzani melanjutkan, Pancasila bukan sekadar rangkaian lima sila. Ia adalah representasi dari perjuangan sejarah, perpaduan nilai-nilai luhur budaya nusantara dengan aspirasi kemerdekaan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya seluruh elemen bangsa Indonesia menghormati dan mengagumi para pendiri bangsa, yang telah dengan brilian merumuskan prinsip-prinsip dasar bernegara secara ringkas, padat, dan komprehensif.

“Pancasila bukan hanya milik segelintir kelompok atau generasi. Melainkan, kepunyaan seluruh rakyat Indonesia. Di tengah dunia yang semakin riuh dengan ideologi-ideologi impor, dengan janji-janji surga instan, Pancasila justru menyediakan wadah untuk hidup berdampingan, saling percaya demi membangun bangsa yang bersatu tanpa harus seragam,” tegas Muzani dalam keterangannya, Selasa (20/5/2025).

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam sambutannya, saat meresmikan Sarasehan Perubahan Geopolitik Dunia Dalam Peluang Menuju Indonesia Raya bertema ‘Memperkokoh Ideologi Pancasila Menghadapi Tantangan Geopolitik Global Menuju Indonesia Raya’, hasil kerjasama MPR RI dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Acara ini diselenggarakan di Ruang Pustakaloka, Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada hari ini.

Lebih jauh, Pimpinan MPR dari Partai Gerindra ini mengungkapkan bahwa sejak kemunculannya pada 1 Juni 1945, Pancasila tidak pernah sepenuhnya terbebas dari tantangan. Ia pernah diuji, diganggu, dan bahkan beberapa kali nyaris digantikan. Pertanyaan krusialnya adalah, apa yang akan terjadi pada NKRI jika Pancasila tak lagi menjadi pilar kehidupan berbangsa? Jawabannya adalah, Indonesia akan kehilangan arah. Tanpa Pancasila, bangsa Indonesia akan terombang-ambing, tidak hanya dalam ranah politik, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :  Kemenhub & Polri Sosialisasi Tertib Truk ODOL!

“Lebih jauh lagi, tanpa Pancasila, bangsa ini akan kehilangan landasan untuk menyelesaikan perselisihan. Apabila hal itu terjadi, maka konflik tidak akan menemukan titik temu yang disepakati bersama. Pada akhirnya, yang muncul adalah perseteruan tanpa batas antara ideologi dan identitas,” ujarnya.

Muzani menambahkan, jika Pancasila digantikan oleh ideologi lain, misalnya agama tunggal, maka banyak warga negara yang tidak menganut agama tersebut akan merasa terpinggirkan di tanah airnya sendiri. Mereka akan kehilangan tempat, hak, dan rasa memiliki terhadap Republik ini. Situasi semacam itu akan bermuara pada diskriminasi, polarisasi, dan pada akhirnya disintegrasi.

Apabila Pancasila digantikan oleh kapitalisme ekstrem, maka tidak akan ada lagi keadilan sosial, dan yang berjaya adalah mereka yang memiliki modal besar. Semakin besar modal yang dimiliki seseorang atau kelompok, semakin besar pula peluang mereka untuk menang. Kaum miskin akan semakin terpuruk, sementara kaum kaya akan semakin berkuasa.

Selanjutnya, jika Indonesia dikuasai oleh ideologi otoriter, maka penghormatan terhadap musyawarah dan nilai-nilai kemanusiaan akan sirna. Yang berkuasa bukanlah lagi kebijakan dan kebijaksanaan, melainkan mayoritas yang mudah berubah menjadi tirani.

Baca Juga :  Warso Farm, Destinasi Wisata Bagi Penggemar Durian yang Punya 15 Ribu Pohon

Pada kesempatan tersebut, Muzani menyampaikan pesan khusus kepada generasi milenial Indonesia. Generasi muda tidak mewarisi sebongkah batu, melainkan api yang harus senantiasa dijaga. Api tersebut boleh dibawa ke mana saja, namun selama ia terus menyala, Indonesia akan tetap memiliki arah. Itulah Pancasila. Tanpa Pancasila, Indonesia tidak hanya kehilangan masa lalu, tetapi juga kehilangan masa depan.

Mengingat betapa krusialnya Pancasila bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, Ahmad Muzani menyampaikan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus berupaya mewujudkan pengamalan Pancasila. Upaya tersebut diwujudkan melalui berbagai program, seperti pemberantasan kemiskinan dan korupsi, peningkatan kesejahteraan petani, nelayan, buruh, dan sektor-sektor lainnya.

Muzani menambahkan, penguatan UMKM dan program-program yang secara langsung menyentuh kesejahteraan rakyat merupakan upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Oleh karena itu, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas ikhtiar yang dilakukan oleh BPIP beserta seluruh jajarannya, yang tanpa henti menggalakkan pemahaman ideologi Pancasila. Kami juga mengapresiasi para peserta yang hadir dan para narasumber yang telah menyumbangkan pemikiran dalam forum ini. Serta insan pers dalam upaya menyebarkan kebaikan dan optimisme bagi bangsa kita,” ungkapnya.

Terkait tema sarasehan, Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa forum ini menjadi sangat esensial sebagai upaya merekonstruksi strategi politik ke depan bagi bangsa Indonesia. Tema yang diangkat sangat relevan, karena perubahan geopolitik dunia menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi bangsa Indonesia.

“Saat ini, kita menyaksikan pergeseran kekuatan ekonomi dan politik global. Di antaranya, muncul isu-isu baru seperti perubahan iklim dan transformasi digital, serta kompleksitas hubungan antarnegara. Dalam menghadapi semua itu, kita harus berpegang teguh pada fondasi yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa, yaitu Pancasila,” pungkas Muzani.

Baca Juga :  Polisi Cegah Grup Inses Facebook Terulang, Ini Upayanya!

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPIP Yudian Wahyudi menyatakan bahwa BPIP memandang penting penyelenggaraan acara ini sebagai wadah dialog strategis lintas sektor dan lintas daerah. Selain itu, juga untuk menyatukan perspektif kebangsaan dari berbagai pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah.

“Acara ini menjadi momentum bagi kita semua untuk merenungkan dan merumuskan langkah strategis dalam menghadapi dinamika geopolitik yang terus berkembang. Kami bersama MPR RI berkolaborasi untuk memperkuat pemahaman para pemimpin nasional dan daerah terhadap arah perubahan geopolitik, merumuskan rekomendasi strategis berbasis nilai-nilai kebangsaan, serta membangun sinergi lintas sektor, pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil,” ujarnya.

Sebagai informasi, acara sarasehan berlangsung lancar dan khidmat, diakhiri dengan sesi diskusi. Turut hadir menyemarakkan kegiatan, para Wakil Ketua MPR RI, Kahar Muzakir; Lestari Moerdijat; Hidayat Nur Wahid; Eddy Soeparno; Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah; Kepala BPIP Yudian Wahyudi beserta jajaran, para tamu kehormatan dari Lembaga DPR dan DPD, beberapa perwakilan Menteri Kabinet Merah Putih dan para Gubernur, Ketua DPRD Provinsi, Bupati/Walikota, Pangdam, Kapolda, seluruh Indonesia serta tamu undangan lainnya yang bergabung secara langsung maupun daring.

Tag:bpipJakartamprnkripancasilapartai gerindraPemerintahprabowo subianto
Share Berita Ini
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Threads
Berita Sebelumnya Madonna Berusia 66 Tahun, Madonna Pamer Lekuk Tubuh dan Wajah Mulus
Berita Selanjutnya sarmuji 1741332302990 169 Golkar Dukung Koperasi Merah Putih Prabowo, Yakin Sukses!

Paling Populer

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream
Teknologi

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream Lewat HP dan PC!

Nepotiz
Oleh Nepotiz
5 bulan lalu

Cara Mempercepat Download Terabox di Android, iOS dan PC

Oleh Nepotiz

Cara Download Video PoopHD Lewat HP dan PC, Tanpa Aplikasi Tambahan!

Oleh Nepotiz

20 Karakter Mana yang Tidak Bisa Mengisi HP ke Teman di Mobile Legends? Ini Dia Listnya

Oleh Nepotiz

100% Work! Ini Cara Download Video Luluvdo Tanpa Aplikasi

Oleh Nepotiz

Kapan Tanggal Rilis Alita: Battle Angel 2? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Oleh Nepotiz

Tips dan Cara Efektif Mempercepat Putaran Pulley dengan Mudah

Oleh Nepotiz

Kapan Saya Menikah Menurut Tanggal Lahir? Pakai 2 Metode Ini Untuk Prediksi

Oleh Nepotiz

Cara Mengubah Kuota Belajar Menjadi Kuota Utama Axis Tanpa Ribet!

Oleh Nepotiz

Apakah Jurusan Pendidikan Biologi Itu Susah? Jangan Ciut Dulu!

Oleh Nepotiz

Berita Menarik Lainnya

682d2909aee6d
Ekonomi & Bisnis

Jakut Bantu Nelayan Cari Ikan: Pelatihan & Sarana Segar!

17 jam lalu
682d2346dbc1f
Ekonomi & Bisnis

Balikpapan Krisis BBM? Pertamina Minta Maaf, SPBU 24 Jam!

16 jam lalu
ilustrasi kalender 1 169
Gaya Hidup

Iduladha 2025: Catat Jadwal Libur & Long Weekend-nya!

13 jam lalu
jumpa pers kasus grup fb fantasi sedarah dan suka duka di bareskrim polri rumondangdetikcom 1747814007259 169
Kriminal

Polisi Buru Grup FB Lain Mirip ‘Fantasi Sedarah’!

9 jam lalu
Nepotiz Nepotiz

Tentang Kami


Nepotiz – Truth Behind The Ties merupakan platform yang menyajikan berita terkini, liputan real-time, informasi terbaru dari seluruh penjuru dunia.
Link Navigasi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Media Sosial
Facebook X-twitter Instagram Threads Tiktok

© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.