Pertandingan antara Man United dan ASEAN All Stars akan diselenggarakan di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia, pada hari Rabu, 28 Mei 2025.
Menjelang laga ASEAN All Stars melawan Manchester United, Ruben Amorim mengadakan sesi konferensi pers pada hari Selasa, 27 Mei 2025, di Kuala Lumpur.
Kedatangan Man United sangat dinanti-nantikan oleh para penggemarnya, baik di Malaysia maupun di seluruh kawasan Asia Tenggara.
Terakhir kali Manchester United mengunjungi Malaysia adalah pada tahun 2009, atau 16 tahun yang lalu.
Amorim, bersama dengan pemainnya, Mason Mount, mewakili Man United dalam sesi jumpa pers di Malaysia.
Perhatian para jurnalis sempat teralihkan oleh suara alarm yang tiba-tiba berbunyi. Ternyata, suara tersebut berasal dari telepon genggam Ruben Amorim.
Menurut video yang dibagikan oleh jurnalis Liputanku dari Manchester Evening News, Samuel Luckhurst, momen tersebut memicu tawa di antara orang-orang yang hadir dalam konferensi pers.
Ruben Amorim apologetic after the alarm goes off on his phone ???? #mufc pic.twitter.com/RqgXRnfVMN
Mason Mount pun terlihat menunjukkan senyum lebarnya. Amorim sendiri juga tersenyum dan menggelengkan kepala seolah tidak percaya dengan kejadian tersebut.
“Pertama-tama, saya ingin meminta maaf atas alarm yang berbunyi di rumah,” kata Amorim, menjelaskan bahwa suara tersebut adalah notifikasi dari alarm rumahnya.
“Saya biasanya selalu menyetel telepon dalam mode senyap, terutama pada saat seperti ini, tetapi ini adalah alarm rumah. Saat saya bepergian, saya ingin tetap bisa mengontrol anak-anak saya!” ungkap pelatih asal Portugal itu.
Ia kemudian melanjutkan pembicaraan mengenai pentingnya kehadiran Manchester United di Malaysia.
“Sangat luar biasa melihat, bahkan di musim-musim yang sulit sekalipun, betapa banyaknya penggemar yang dimiliki oleh klub ini.”
“Merupakan tugas kami untuk berada di sini, sebuah kebanggaan. Mereka berada di luar sana, mengikuti klub ini selama bertahun-tahun, dan sangat penting untuk menjalin hubungan tersebut.”
Amorim membawa skuad yang relatif lengkap, terdiri dari total 32 pemain, untuk menghadapi ASEAN All Stars.
“Hal tersebut menjadikan klub ini sebagai salah satu klub terbaik di dunia, jadi kami sangat senang bisa berada di sini.”
“Saya melihatnya dari sudut pandang bahwa setiap pertandingan yang kami mainkan, kami memiliki tanggung jawab yang besar.”
“Kami ingin menghargai semua perhatian ini, semua kebaikan dari semua orang. Kami ingin memberikan performa yang baik, dan kami memiliki banyak hal yang harus dikerjakan, seperti yang Anda lihat musim ini. Jika ada pertandingan yang bisa dimainkan, kami akan memanfaatkannya untuk meningkatkan tim.”
“Hampir semua pemain kami ada di sini. Maz (Noussair Mazraoui) mengalami cedera pada hari Minggu, tetapi pemain lainnya hadir.”
“Kami juga memiliki pemain-pemain muda yang harus memahami apa artinya bermain untuk Manchester United. Ini adalah momen penting bagi kami untuk memainkan pertandingan ini,” ujar Amorim, seperti yang dilansir dari Liputanku Manchester Evening News.
Sementara itu, berdasarkan informasi, ASEAN All Stars, yang dipimpin oleh pelatih asal Vietnam, Kim Sang-sik, hanya berkekuatan 16 pemain.
Asnawi Mangkualam, yang sebenarnya mendapatkan panggilan untuk bergabung dengan ASEAN All Stars, memilih untuk mengundurkan diri dan fokus bersama Timnas Indonesia.
Rekan Asnawi di Port FC, yaitu Peeradon Chamrasamee, juga memutuskan untuk mengundurkan diri.
Sebagai informasi tambahan, Timnas Indonesia telah memulai pemusatan latihan di Bali pada tanggal 26 Mei lalu.
Asnawi menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia yang akan menghadapi dua laga krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan China dan Filipina pada tanggal 5 Juni dan 11 Juni mendatang.
Meskipun demikian, tetap ada perwakilan dari Indonesia dalam skuad ASEAN All Stars, yaitu Muhammad Ferarri.
Skuad ASEAN All Stars saat ini:
Kiper: Patiwat Khammai (Thailand), Haziq Nadzli (Malaysia).
Bek: Muhammad Ferarri (Indonesia), Do Duy Manh, Nguyen Van Vi (Vietnam), Kan Mo (Kamboja), Irfan Fandi (Singapura).
Gelandang: Nguyen Hoang Duc, Nguyen Hai Long (Vietnam), Maung Maung Lwin (Myanmar), Azwan Ali Rahman (Brunei), Benjamin Davis, Worachit Kanitsribampen (Thailand).
Penyerang: Bounphachan Bounkong (Laos), Abdel Coulibaly (Kamboja), Joao Pedro (Timor Leste).