NEW YORK, Nepotiz – Kabar terbaru dari Amerika Serikat, produksi koin 1 sen, atau yang lebih dikenal dengan sebutan penny, akan dihentikan mulai tahun depan.
Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Departemen Keuangan AS, seperti yang dilansir dari BBC pada hari Jumat, 23 Mei 2025.
Keputusan ini menandai berakhirnya era koin yang telah menemani masyarakat Amerika selama lebih dari dua abad lamanya.
Presiden Donald Trump sendiri telah menginstruksikan Menteri Keuangan Scott Bessent pada bulan Februari 2025 lalu untuk menghentikan produksi koin penny, dengan alasan bahwa hal tersebut merupakan sebuah pemborosan.
Perlu diketahui, penny adalah salah satu koin pertama yang dicetak oleh US Mint, dan mulai beredar luas sejak tahun 1793.
Namun, menurut data dari Depkeu AS, biaya produksi koin ini mengalami peningkatan signifikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dari 1,3 sen menjadi 3,69 sen per koin.
US Mint memprediksi bahwa dengan penghentian produksi ini, akan ada penghematan langsung sebesar 56 juta dollar AS per tahun, yang berasal dari pengurangan biaya bahan baku.
Terdapat perbedaan pendapat mengenai koin yang terbuat dari seng dan tembaga ini. Beberapa pihak mengkritik bahwa produksinya hanya membuang-buang uang dan sumber daya. Sementara itu, pihak pendukung berpendapat bahwa penny berperan penting dalam menjaga harga tetap terjangkau dan mendukung kegiatan penggalangan dana untuk kegiatan amal.
AFP/BRENDAN SMIALOWSKI Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat tiba di East Room, Gedung Putih, Washington DC, 15 April 2025. Penghapusan koin ini secara bertahap akan berdampak pada pembulatan harga oleh pelaku bisnis, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal (WSJ).
“Sebagai konfirmasi laporan dari WSJ, Departemen Keuangan telah melakukan pemesanan terakhir untuk bahan baku penny pada bulan ini, dan US Mint akan terus memproduksi penny selama persediaan bahan baku masih mencukupi,” ujar juru bicara Departemen Keuangan.
Beberapa negara lain juga telah mengambil langkah serupa dengan menghentikan produksi koin dengan nilai kecil. Kanada, contohnya, telah menghentikan peredaran koin satu sen pada tahun 2012, dengan alasan biaya pencetakan yang tinggi dan penurunan daya beli akibat inflasi.
Berkurangnya penggunaan uang tunai juga menjadi alasan Inggris tidak mencetak koin baru pada tahun 2024. Para pejabat berpendapat bahwa jumlah koin yang beredar saat ini sudah mencukupi.