Nepotiz, Jakarta – Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, menghadiri peringatan ke-77 Nakba Day yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia di Jakarta, Kamis (22/5/2025) malam. Perhelatan dengan tajuk "Palestine belongs to Palestinians and We Will Never Leave" ini bertujuan mengajak para hadirin untuk mengenang 77 tahun Nakba, peristiwa kelam yang menandai awal mula penghancuran tanah air Palestina serta pengusiran besar-besaran warga Palestina pada 15 Mei 1948.
Nepotiz, Jakarta – Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, turut hadir dalam acara The 77th Commemoration of Nakba Day yang diadakan oleh Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia di Jakarta, pada Kamis (22/5/2025) malam. Acara bertajuk "Palestine belongs to Palestinians and We Will Never Leave" ini memiliki maksud untuk mengajak para tamu undangan agar mengingat 77 tahun Nakba, sebuah hari yang menjadi awal dari kehancuran tanah air Palestina dan pengusiran massal sebagian besar penduduknya pada tanggal 15 Mei 1948.
Rangkaian acara diawali dengan penayangan film pendek yang menggambarkan kondisi Gaza sebelum dan sesudah pendudukan. Kemudian, dilanjutkan dengan penampilan monolog oleh Asma Nadia yang membawakan cerita berjudul "Fathiya". Kisah ini mengisahkan seorang gadis kecil Palestina berumur 6 tahun bernama Maryam yang bertekad untuk melindungi adik kecilnya, Fathiya, yang baru berusia 3 tahun.
Dalam pidatonya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan pentingnya semangat persatuan dan solidaritas dalam mengenang tragedi kemanusiaan menyayat hati yang terjadi 77 tahun silam – Nakba. Sejak tahun 1948, lebih dari tujuh ratus ribu warga Palestina terpaksa meninggalkan kampung halaman mereka, tanah dan rumah mereka dirampas secara paksa, dan hak asasi manusia (HAM) mereka dilanggar dengan keji.
Tragedi ini masih terus membayangi kehidupan rakyat Palestina hingga saat ini. Di era modern ini, lanjutnya, rakyat Palestina terus-menerus mengalami penindasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang serius.
"Selain serangan udara dan agresi brutal dari Israel sejak 7 Oktober 2023 yang telah merenggut nyawa lebih dari lima puluh ribu warga Palestina di Gaza, saya juga baru-baru ini menyampaikan kepada para Menteri Kebudayaan dalam Forum Kazan Dunia Islam–Rusia, mengenai adanya genosida budaya atau penghancuran identitas budaya secara sistematis. Fakta ini merupakan aspek yang sangat serius namun sering kali terabaikan dari krisis Palestina," ujar Menteri Kebudayaan.
Fadli Zon menyampaikan kepada para hadirin bahwa hingga April 2025, UNESCO telah mencatat kerusakan pada 102 situs sejak 7 Oktober 2023, yang meliputi 13 situs keagamaan, 69 bangunan bersejarah dan/atau artistik, 3 tempat penyimpanan benda budaya bergerak, 9 monumen, 1 museum, dan 7 situs arkeologi.
"Melalui diplomasi yang strategis, promosi, dan kolaborasi, kita berupaya untuk memanfaatkan kekuatan budaya sebagai *soft power* yang signifikan serta menjadi penghubung bagi terciptanya perdamaian, dialog, dan kerja sama di tingkat bilateral, regional, dan multilateral – termasuk dalam forum internasional seperti UNESCO – dengan seluruh pihak terkait, demi mempromosikan perdamaian, kesetaraan, keadilan, dan keamanan, serta menghentikan genosida budaya di Palestina," jelasnya.
"Semoga acara hari ini menjadi bukti nyata dari usaha kita dalam mewujudkan perdamaian dunia, pelestarian budaya, dan keadilan, serta komitmen kita untuk memastikan bahwa sejarah Nakba dan tragedi kemanusiaan yang saat ini terjadi di Gaza tidak akan pernah terulang kembali," kata Menbud Fadli Zon menutup pidatonya.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair S.M. Al-Shun, dalam sambutannya menyampaikan bahwa malam ini bukanlah malam perayaan biasa seperti hari-hari besar di negara lain. Menurutnya, hari ini adalah momen untuk terus mengenang pengusiran rakyat Palestina dari tanah air mereka.
Zuhair menyampaikan kepada para tamu yang hadir, bahwa kita semua adalah manusia yang memiliki hak untuk hidup. "Anda tadi telah menyaksikan Yasser Arafat bersama Bill Clinton di film. Bill Clinton pernah berkunjung ke Gaza. Namun, kini Gaza telah tiada, Gaza sudah hancur," ujarnya.
"Kami yakin Indonesia senantiasa mendukung Palestina dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Terima kasih atas segala dukungan dan bantuan yang telah kalian berikan. Insya Allah, Palestina akan merdeka, dan kelak kita dapat mengunjunginya kembali," tutup Dubes Zuhair.
Selain Fadli Zon, acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat penting, antara lain: Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta; Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun; Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, M. Hidayat Nur Wahid; Ketua Badan Amil Zakat Nasional, Noor Achmad; Para Duta Besar Negara Sahabat, serta diaspora warga Palestina yang kini menetap di Indonesia.
Malam peringatan The 77th Commemoration of Nakba Day diakhiri dengan pembacaan puisi berjudul "Palestina Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu” oleh Taufiq Ismail dan Ricky Kurniawan.