Sungguh memilukan, tiga generator listrik yang menjadi tulang punggung Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza utara, Palestina, ludes dilalap api akibat serangan dari Israel. Bisa dibayangkan betapa mencekamnya suasana di sana, warga dan staf rumah sakit dilanda ketakutan yang mendalam.
Menurut laporan dari kantor berita Antara, pada hari Selasa (20/5/2025), informasi mengenai kondisi RS Indonesia ini disampaikan oleh Organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C). Abeed, seorang relawan lokal MER-C yang berada di lokasi, mengungkapkan bahwa terbakarnya generator tersebut mengakibatkan gangguan serius pada pasokan air dan listrik, dua hal yang vital bagi keberlangsungan rumah sakit.
Kementerian Kesehatan Gaza segera bergerak cepat berkoordinasi dengan Palang Merah setempat untuk merespons kejadian nahas ini. Ironisnya, petugas pemadam kebakaran baru diizinkan oleh pihak Israel untuk memadamkan api setelah dua jam berlalu sejak awal kejadian.
Untungnya, api berhasil dijinakkan pada pukul 02.44 waktu setempat. Namun, sayangnya, diperkirakan seluruh generator mengalami kerusakan yang sangat parah, nyaris tak dapat diselamatkan.
Generator yang sangat krusial ini, yang menggunakan bahan bakar solar, adalah jantung dari operasional rumah sakit. Mereka memasok daya listrik ke seluruh fasilitas, memastikan segala peralatan medis berfungsi dengan baik. Selain itu, lokasi generator yang bersebelahan dengan tangki solar memperbesar potensi bahaya kebakaran yang mengerikan.
Tak hanya generator, tiang pemancar sinyal internet juga dilaporkan menjadi sasaran serangan. Pihak MER-C mengungkapkan kekhawatiran yang mendalam atas situasi ini, mengingat rumah sakit seharusnya menjadi tempat yang aman, tempat pelayanan kesehatan dan perlindungan.
"Serangan terhadap fasilitas kesehatan ini menunjukkan bahwa penjajah sama sekali tidak menghiraukan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional," demikian pernyataan tegas dari MER-C.
Sebelumnya, seperti yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Minggu (18/5), Israel juga telah menyerang RS Indonesia, melumpuhkan seluruh fasilitas kesehatan di sana. RS Indonesia menjadi fasilitas medis besar terakhir yang terpaksa ditutup di wilayah tersebut, menyusul RS Kamal Adwan dan RS Beit Hanoun.