Rabu, 28 Mei 2025
Nepotiz Nepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Breaking News :
Konflik Papua: MPR Tunggu Arahan Pemerintah Prabowo?
Pegawai Kejagung Dibacok di Depok: Motif Belum Terungkap
Job Fair Cikarang Diserbu 25 Ribu Pelamar, 3.000 Lowongan
Man United vs ASEAN: Alarm Amorim Pecah Tawa!
Prabowo di KTT BIMP-EAGA, Bongbong Marcos Sambut
Font ResizerAa
NepotizNepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Search
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita
Follow US
© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.

Home – Ekonomi & Bisnis – Kampung Starling: Kopi, Harapan, & Hidup di Jakarta Pusat

Ekonomi & BisnisSosial

Kampung Starling: Kopi, Harapan, & Hidup di Jakarta Pusat

Nepotiz
Diperbarui pada: 26/05/2025 07:49
Oleh Nepotiz
Share
6830331300c51 1
SHARE

JAKARTA, Nepotiz – Di balik kemegahan gedung-gedung perkantoran di jantung Jakarta, terselip sebuah perkampungan yang menjadi saksi bisu perjuangan hidup masyarakat urban.

Daftar Isi
Bertahan di Tengah Segala KeterbatasanMembayar Pajak

Kampung Starling, demikian sebutan bagi komunitas pedagang kopi keliling ini, berlokasi di gang sempit Jalan Parapatan Baru, Kwitang, Kecamatan Senen.

Di tempat ini, ratusan penduduk menggantungkan asa pada aroma kopi instan dan beragam penganan yang mereka jajakan di seluruh penjuru kota.

Dihuni oleh lebih dari 500 jiwa, yang sebagian besar merupakan perantau dari Madura, kampung ini tumbuh dari keterbatasan dan mampu bertahan berkat rasa kebersamaan yang kuat.

Meskipun hidup berdampingan dalam keterbatasan ruang, warga Kampung Starling terus berjuang demi harapan dari setiap cangkir kopi yang mereka bawa berkeliling kota setiap harinya.

Bertahan di Tengah Segala Keterbatasan

Sebuah gapura berwarna merah dengan tulisan “Selamat Datang, Komunitas Pedagang Kopi Keliling” menandai pintu masuk menuju Kampung Starling.

Baca Juga :  Trump Hentikan Penny: AS Setop Produksi Koin 1 Sen Mulai 2025

Di balik gapura tersebut, jajaran rumah semi permanen berdiri rapat, bersebelahan dengan sepeda dan gerobak dagangan mereka.

Perkampungan yang membentang sepanjang 350 meter ini terletak di antara aliran Kali Ciliwung yang menghitam dan tembok kokoh kompleks Bank Indonesia.

Fasilitas kehidupan di sini sangatlah terbatas. Hanya tersedia dua kamar mandi umum yang harus digunakan bersama oleh ratusan penghuni.

“Kami sudah terbiasa dengan kondisi ini. Ini adalah rumah kami, walau sederhana,” ujar Novi (bukan nama sebenarnya), salah seorang warga yang telah tinggal di sini sejak tahun 2010.

Setiap sore hingga menjelang dini hari, para pedagang kopi keliling mulai meninggalkan Kampung Starling untuk menuju kawasan Tanah Abang, Sudirman, hingga Stasiun Gondangdia.

Nepotiz/Lidia Pratama Febrian Kampung Starling: Pemukiman Padat di Jakpus yang Didominasi Warga Madura

Baca Juga :  Sri Mulyani Rombak Total Jajaran Dirjen Kemenkeu!

Salah seorang di antaranya adalah Wisnu, seorang pria asal Madura yang telah merantau dan menetap di Kampung Starling sejak tahun 2017. Ia mengakui bahwa penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Pendapatan saya paling sedikit Rp 100.000, terkadang bisa mencapai Rp 300.000. Biasanya saya mulai berjualan dari jam 3 sore hingga malam hari, tetapi waktunya tidak menentu,” ungkap Wisnu kepada Nepotiz, pada hari Jumat (23/5/2025).

“Kalau hujan, ya sepi pembeli. Tapi kalau ramai, hasilnya lumayan,” timpal Reza (bukan nama sebenarnya), seorang pedagang lain yang telah berjualan sejak tahun 2015.

Mereka berjualan dengan menggunakan sepeda, menyusuri trotoar dan ruang publik yang masih tersedia di Jakarta.

Sistem pembagian wilayah diberlakukan agar tidak terjadi persaingan yang berlebihan antar pedagang.

Meskipun disebut Kampung Starling, mata pencaharian warga tidak hanya terbatas pada penjualan kopi. Sebagian dari mereka juga berjualan makanan.

Baca Juga :  Ahok Kaget! Balai Kota Jakarta Kini Bikin Betah Kerja

“Macam-macam, tidak hanya jualan kopi saja, tetapi ada juga yang menjual soto, bakso, ketoprak, dan masih banyak lagi,” jelas Novi sambil menunjuk beberapa gerobak makanan yang terparkir di depan rumah semi permanen.

Membayar Pajak

Meskipun tinggal di atas lahan yang dimiliki oleh Bank Indonesia, warga Kampung Starling menyatakan bahwa keberadaan mereka sah karena mereka secara rutin membayar pajak bangunan.

“Kami membayar setiap bulan, meskipun tidak tahu jumlah pastinya. Tetapi karena itu, kami merasa legal,” kata Hasan (bukan nama sebenarnya), seorang warga yang telah menetap sejak tahun 2018.

Meskipun tidak ada kejelasan dari pemerintah, selama mereka tidak digusur, warga merasa aman.

“Yang penting kami bisa hidup dan berjualan. Anak-anak bisa sekolah, keluarga bisa makan. Itu sudah cukup,” pungkas Wisnu.

Tag:Hasanjakarta pusatKampung Starlingketerbatasan hidupNovipedagang kopi kelilingRezaWisnu
Share Berita Ini
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Threads
Berita Sebelumnya 6833b2c54a0c6 Pesona Kahuripan: Ribuan Rumah Subsidi, Contoh BTN!
Berita Selanjutnya 1136116paris 4780x390 1 Kiamat: Berapa Manusia Cukup untuk Bertahan Hidup?

Paling Populer

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream
Teknologi

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream Lewat HP dan PC!

Nepotiz
Oleh Nepotiz
5 bulan lalu

Cara Mempercepat Download Terabox di Android, iOS dan PC

Oleh Nepotiz

Cara Download Video PoopHD Lewat HP dan PC, Tanpa Aplikasi Tambahan!

Oleh Nepotiz

20 Karakter Mana yang Tidak Bisa Mengisi HP ke Teman di Mobile Legends? Ini Dia Listnya

Oleh Nepotiz

100% Work! Ini Cara Download Video Luluvdo Tanpa Aplikasi

Oleh Nepotiz

Kapan Tanggal Rilis Alita: Battle Angel 2? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Oleh Nepotiz

Tips dan Cara Efektif Mempercepat Putaran Pulley dengan Mudah

Oleh Nepotiz

Kapan Saya Menikah Menurut Tanggal Lahir? Pakai 2 Metode Ini Untuk Prediksi

Oleh Nepotiz

Cara Mengubah Kuota Belajar Menjadi Kuota Utama Axis Tanpa Ribet!

Oleh Nepotiz

Apakah Jurusan Pendidikan Biologi Itu Susah? Jangan Ciut Dulu!

Oleh Nepotiz

Berita Menarik Lainnya

presiden prabowo subianto menerima perdana menteri pm china li qiang dalam kunjungan kenegaraannya ke indonesia 1748158914110 169
Ekonomi & Bisnis

RI-China Perkuat Kerja Sama: 12 Kesepakatan di Era Prabowo

2 hari lalu
warga tetap datang ke bundaran hi meski cfd ditiadakan hari ini 1748136077765 169
Nasional

CFD Ditiadakan, Warga Tetap Olahraga di Bundaran HI

3 hari lalu
Tupperware Cabang Belgia
Ekonomi & Bisnis

Direktur Tupperware Pusat Setujui Kebangkrutan Cabang Belgia

4 bulan lalu
6800736a66914
Ekonomi & Bisnis

OpenAI Akuisisi Io, Startup AI Garapan Perancang iPhone!

5 hari lalu
Nepotiz Nepotiz

Tentang Kami


Nepotiz – Truth Behind The Ties merupakan platform yang menyajikan berita terkini, liputan real-time, informasi terbaru dari seluruh penjuru dunia.
Link Navigasi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Media Sosial
Facebook X-twitter Instagram Threads Tiktok
Seedbacklink

© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.