Senin, 7 Jul 2025
Nepotiz Nepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Breaking News :
Introducing the EsaFX Trading App, Powered by TradeSocio
7 Kriteria Tempat Les GMAT Berkualitas di Jakarta
Konflik Papua: MPR Tunggu Arahan Pemerintah Prabowo?
Pegawai Kejagung Dibacok di Depok: Motif Belum Terungkap
Job Fair Cikarang Diserbu 25 Ribu Pelamar, 3.000 Lowongan
Font ResizerAa
NepotizNepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Search
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita
Follow US
© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.

Home – Ekonomi & Bisnis – Sritex Kebobolan Kredit Macet dari Bank DKI & BJB?

Ekonomi & BisnisKorupsi

Sritex Kebobolan Kredit Macet dari Bank DKI & BJB?

Nepotiz
Diperbarui pada: 22/05/2025 01:00
Oleh Nepotiz
Share
682dfa9b3a339
SHARE

JAKARTA, Nepotiz – Sebuah kabar kurang sedap datang dari Kejaksaan Agung (Kejagung), teman-teman. Mereka menemukan bahwa Bank Pembangunan Daerah Banten dan Jawa Barat (BJB), serta Bank DKI Jakarta, ternyata memberikan fasilitas kredit kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) padahal, menurut penelusuran, Sritex sebenarnya tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Bapak Abdul Qohar, menjelaskan bahwa BJB dan Bank DKI tetap saja menyetujui pemberian kredit kepada Sritex. Bayangkan, Sritex bahkan sudah dinilai memiliki risiko gagal bayar yang cukup tinggi!

“Informasinya, PT Sri Rejeki Isman Tbk hanya memperoleh predikat BB- atau, sederhananya, memiliki risiko gagal bayar yang lebih tinggi,” ungkap Bapak Qohar dalam konferensi pers yang diadakan di kantor Jampidsus Kejagung, Jakarta, pada hari Rabu (21/5/2025).

Baca Juga :  Kredit Sritex: Negara Rugi Rp 692 Miliar, Ini Kata Kejagung

“Padahal, idealnya, pemberian kredit tanpa jaminan itu hanya boleh diberikan kepada perusahaan atau debitur yang memiliki peringkat A,” lanjut beliau, seakan menekankan betapa janggalnya situasi ini.

Bapak Qohar merinci, BJB menyalurkan kredit sebesar Rp 543.980.507.170, sementara Bank DKI Jakarta memberikan kredit senilai Rp 149.007.085.018,57. Jumlah yang tidak sedikit, ya?

Pemberian kredit dari kedua bank milik pemerintah daerah ini kemudian ditetapkan sebagai kerugian keuangan negara dengan total nilai yang fantastis, mencapai Rp 692.980.592.188.

Usut punya usut, kredit dari BJB dan Bank DKI tersebut macet, dan aset Sritex ternyata tidak mencukupi untuk menutupi kerugian negara. Nilainya lebih kecil dari total pinjaman yang diberikan.

Selain itu, aset-aset yang dimiliki Sritex juga tidak dijadikan jaminan dalam proses pemberian kredit tersebut. Wah, semakin rumit saja, ya?

Baca Juga :  Kejagung Ungkap Utang Sritex Rp 3,5 Triliun, Ini Rinciannya!

Kredit tersebut tak kunjung dilunasi, sampai akhirnya Sritex dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa pemberian kredit ini telah menyebabkan kerugian negara.

“Akibat adanya pemberian kredit secara melawan hukum yang dilakukan oleh Bank Jabar Banten dan Bank DKI Jakarta terhadap Sritex, negara mengalami kerugian sebesar Rp 692.980.592.188,” tegas Bapak Qohar.

Meskipun demikian, total kredit macet yang membelit Sritex nilainya mencapai Rp 3,58 triliun. Jauh lebih besar dari angka kerugian keuangan negara yang sudah diidentifikasi oleh Kejagung. Angka yang bikin geleng-geleng kepala.

Bapak Qohar menambahkan, Sritex juga memperoleh pinjaman dari Bank Jateng sebesar Rp 395 miliar dan Himpunan Bank Negara (Himbara) dengan total mencapai Rp 2,5 triliun.

Saat ini, tim penyidik masih terus mendalami alasan pemberian kredit dari kedua bank ini sehingga belum bisa dimasukkan sebagai kerugian keuangan negara. Semoga saja semuanya cepat terungkap, ya.

Baca Juga :  Kejagung: Sritex Rugi Rp15T di 2021, Kok Masih Dikasih Kredit?

Dalam perkara yang cukup menghebohkan ini, Kejagung telah menetapkan Komisaris Utama sekaligus mantan Direktur Utama Sritex, Bapak Iwan Setiawan Lukminto, mantan Direktur Utama Bank DKI, Bapak Zainuddin Mapa, dan mantan pimpinan Divisi Korporasi dan Komersial Bank BJB, Bapak Dicky Syahbandinata, sebagai tersangka. Kasus yang melibatkan banyak pihak.

Mereka disangka melanggar Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Pasal yang cukup berat konsekuensinya.

Ketiga tersangka juga langsung ditahan di rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan. Semoga proses hukum berjalan dengan adil dan transparan.

Tag:Bank BJBBank DKI JakartaDicky Syahbandinatakasus korupsi sritexkorupsi kreditkorupsi kredit sritexsritextersangka korupsi sritex
Share Berita Ini
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Threads
Berita Sebelumnya mobil dinas pemkab bogor ditilang di cawang jaktim 1747806116051 169 1 Mobil Dinas Bogor Kena Tilang Pelat Bodong, Siap Ditarik!
Berita Selanjutnya 682d868c127f1 Tor-tor Sigale-gale Samosir: Harga & Pengalaman Seru!

Paling Populer

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream
Teknologi

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream Lewat HP dan PC!

Nepotiz
Oleh Nepotiz
7 bulan lalu

Cara Mempercepat Download Terabox di Android, iOS dan PC

Oleh Nepotiz

20 Karakter Mana yang Tidak Bisa Mengisi HP ke Teman di Mobile Legends? Ini Dia Listnya

Oleh Nepotiz

Cara Download Video PoopHD Lewat HP dan PC, Tanpa Aplikasi Tambahan!

Oleh Nepotiz

100% Work! Ini Cara Download Video Luluvdo Tanpa Aplikasi

Oleh Nepotiz

Kapan Tanggal Rilis Alita: Battle Angel 2? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Oleh Nepotiz

Tips dan Cara Efektif Mempercepat Putaran Pulley dengan Mudah

Oleh Nepotiz

Guru SMPN 3 Depok Dilaporkan atas Dugaan Pelecehan Verbal

Oleh Nepotiz

Kapan Saya Menikah Menurut Tanggal Lahir? Pakai 2 Metode Ini Untuk Prediksi

Oleh Nepotiz

FB ‘Fantasi Sedarah’: Pembuat Video Anak Ditangkap!

Oleh Nepotiz

Berita Menarik Lainnya

67ccfdef74699
Ekonomi & Bisnis

Indonesia Airlines: Hoaks? Kemenhub Angkat Bicara!

2 bulan lalu
6831c810af403 4
Ekonomi & Bisnis

Prabowo: China Mitra Dagang Terbesar RI, Rp 2.100 Triliun!

1 bulan lalu
Emmanuel Macron and Olaf Scholz
Ekonomi & Bisnis

Krisis Politik di Jerman dan Prancis: Dampaknya pada Ekonomi Eropa dan Dunia

5 bulan lalu
6825eb62a8226 1
Hukum

Eks Pejabat Antam Curhat: Plafon Rumah Dimakan Rayap!

2 bulan lalu
Nepotiz Nepotiz

Tentang Kami


Nepotiz – Truth Behind The Ties merupakan platform yang menyajikan berita terkini, liputan real-time, informasi terbaru dari seluruh penjuru dunia.
Link Navigasi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Media Sosial
Facebook X-twitter Instagram Threads Tiktok
Seedbacklink

© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.