JAKARTA, Nepotiz – Kabar terbaru datang dari PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO). Mereka berencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham mereka sendiri hingga mencapai nilai maksimal Rp 20 miliar.
Aksi korporasi ini akan dieksekusi secara bertahap. Targetnya, seluruh proses buyback rampung dalam kurun waktu 12 bulan, terhitung sejak disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan pada 25 Juni 2025.
“Langkah pembelian kembali saham ini didasari oleh keinginan untuk mempererat ikatan (engagement) dan rasa kepemilikan (ownership) para karyawan terhadap perusahaan,” ungkap Direktur Keuangan Bank Raya, Rustarti Suri Pertiwi, dalam keterangan resminya, yang dikutip pada Rabu (21/5/2025).
Beliau menambahkan, program buyback ini akan menjadi fondasi bagi Program Kepemilikan Saham Pekerja dan/atau Manajemen. Program tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari skema remunerasi variabel bagi Manajemen dan/atau Pekerja.
“Dengan demikian, kami berharap seluruh karyawan akan semakin termotivasi untuk memberikan kontribusi yang optimal demi tercapainya target-target Perseroan,” imbuhnya.
Selain itu, menurutnya, program buyback ini juga mencerminkan kepercayaan manajemen terhadap kinerja dan prospek perusahaan di masa depan yang diyakini akan terus membaik. Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai (value) yang maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).
“Pelaksanaan buyback ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap nilai fundamental Perseroan. Sementara itu, fokus utama Bank Raya adalah memastikan pertumbuhan Perseroan yang lebih baik dan lebih sehat dalam jangka panjang,” jelas Rustarti.
Hingga kuartal pertama tahun 2025, Bank Raya berhasil membukukan laba sebesar Rp 16,92 miliar, meningkat tajam sebesar 84,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Pertumbuhan yang menggembirakan juga terlihat pada bisnis digital Bank Raya. Hal ini tercermin dari penyaluran kredit digital selama Kuartal I/2025 yang mencapai Rp 6,3 triliun, melonjak 63,9 persen (yoy). Transaksi melalui Raya App juga mencatatkan angka yang fantastis, mencapai 1,1 juta transaksi, naik 57,1 persen (yoy).
Penyaluran kredit yang tumbuh pesat ini turut mendongkrak aset perseroan. Total Aset Bank Raya tercatat mencapai Rp 13,35 triliun, tumbuh 9 persen (yoy).
“Dengan adanya buyback saham ini, Bank Raya semakin menegaskan komitmennya dalam membangun fundamental keuangan yang kokoh, demi pertumbuhan berkelanjutan dan profitabilitas jangka panjang,” pungkas Rustarti.