Jumat, 20 Jun 2025
Nepotiz Nepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Breaking News :
Konflik Papua: MPR Tunggu Arahan Pemerintah Prabowo?
Pegawai Kejagung Dibacok di Depok: Motif Belum Terungkap
Job Fair Cikarang Diserbu 25 Ribu Pelamar, 3.000 Lowongan
Man United vs ASEAN: Alarm Amorim Pecah Tawa!
Prabowo di KTT BIMP-EAGA, Bongbong Marcos Sambut
Font ResizerAa
NepotizNepotiz
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Teknologi
Search
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita
Follow US
© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.

Home – Ekonomi & Bisnis – Imbas Salah Langkah, Sharp Merugi Rp 2,8 Triliun

Ekonomi & Bisnis

Imbas Salah Langkah, Sharp Merugi Rp 2,8 Triliun

Nepotiz
Diperbarui pada: 09/02/2025 04:55
Oleh Nepotiz
Share
Sharp
Salah satu pabrik Sharp (nikkei)
SHARE

Nepotiz – Sharp, salah satu produsen elektronik terkemuka dunia, baru-baru ini mengumumkan bahwa perusahaan tersebut mengalami kerugian luar biasa akibat sejumlah keputusan bisnis penting yang diambil untuk memulihkan kondisi keuangan perusahaan.

Dalam laporan terbaru, Sharp mengungkapkan bahwa mereka mencatatkan kerugian sebesar 26,1 miliar yen atau setara Rp 2,8 triliun yang disebabkan oleh beberapa langkah yang diambil untuk memperbaiki struktur bisnis dan keuangan, termasuk penjualan bisnis modul kamera untuk smartphone dan penghentian produksi panel LCD untuk televisi.

Penjualan bisnis modul kamera smartphone merupakan salah satu keputusan utama yang diambil oleh Sharp. Bisnis yang dijual kepada induk perusahaan, Hon Hai Precision Industry Co. (Foxconn), mengalami penurunan nilai saat dijual dibandingkan dengan nilai tercatat di pembukuan Sharp dan hal ini mengakibatkan kerugian yang signifikan.

Langkah ini sebenarnya bagian dari strategi perusahaan untuk fokus pada area bisnis yang lebih menguntungkan dan mengurangi biaya operasional yang tinggi dari bisnis yang kurang berkembang di pasar global.

Walaupun Sharp memiliki teknologi yang cukup kompetitif dalam pasar kamera smartphone, persaingan yang semakin ketat dan margin keuntungan yang semakin menyempit membuat sektor ini tidak lagi menjadi pilihan strategis jangka panjang.

Baca Juga :  Istana Damaikan Ojol & Aplikator Soal Potongan Tarif?

Di sisi lain, Sharp juga menghentikan produksi di pabrik LCD untuk televisi di Osaka, Jepang. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan penurunan permintaan global untuk televisi berbasis teknologi LCD yang kian digantikan oleh teknologi panel baru seperti OLED dan mini-LED.

Penutupan pabrik ini menjadi langkah penting untuk mengurangi kerugian lebih lanjut akibat menurunnya daya saing produk televisi dengan teknologi LCD, sekaligus memungkinkan perusahaan untuk mengalihkan fokus pada pengembangan produk dengan prospek pasar yang lebih cerah.

Namun, keputusan-keputusan ini tidak hanya membawa dampak finansial, tetapi juga sosial, terutama bagi pekerja yang terdampak oleh penutupan pabrik dan perubahan struktur bisnis.

Sharp telah menjanjikan bahwa mereka akan memberikan dukungan kepada karyawan yang terdampak, termasuk dengan program pelatihan ulang dan alokasi pekerjaan di divisi yang lebih berkembang, seperti teknologi OLED dan AI.

Baca Juga :  Siapa Pemilik Tomoro Coffee? Ekspansi Kedai Kopi di Indonesia

Selain penutupan pabrik dan penjualan bisnis, Sharp juga melaporkan penurunan pendapatan sebesar 6% pada periode April hingga Desember 2024, dengan total penjualan mencapai 1,657.9 miliar yen atau sekitar Rp 178 triliun.

Pada periode yang sama, Sharp juga mengalami kerugian bersih sebesar 3,5 miliar yen atau sekitar Rp 376 miliar, yang menandakan kerugian pertama kalinya dalam dua tahun terakhir. Faktor penyebab utama penurunan ini meliputi biaya operasional yang tinggi, ketidakstabilan pasar global, serta fluktuasi mata uang yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Sebagai respons terhadap kondisi ini, Sharp juga mengoreksi proyeksi keuangan untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2025. Sebelumnya, perusahaan berharap dapat mencatatkan laba bersih sebesar 5 miliar yen atau sekitar Rp 537 miliar, namun setelah mempertimbangkan berbagai faktor yang ada, proyeksi tersebut kini diragukan dan hasil akhirnya masih belum bisa dipastikan.

Strategi Pemulihan Keuangan Sharp

Sebagai upaya untuk memperbaiki posisi keuangan, Sharp tengah menjajaki opsi untuk menjual sebagian asetnya, termasuk properti di kawasan pabrik di Osaka, yang sedang dalam tahap negosiasi dengan SoftBank. Keberhasilan transaksi ini diharapkan dapat membantu perusahaan mencatatkan keuntungan dan mengurangi kerugian finansial lebih lanjut.

Baca Juga :  Google Rilis Update Gemini 2.0 Pro, Apa yang Baru?

Di tengah tantangan besar ini, Sharp tetap berkomitmen untuk melanjutkan langkah-langkah pemulihan. Fokus perusahaan asal Jepang tersebut beralih pada inovasi teknologi, dengan harapan dapat membuka peluang pasar baru yang lebih menguntungkan.

Teknologi-teknologi seperti panel OLED dan mini-LED, serta pengembangan produk berbasis kecerdasan buatan (AI) di sektor elektronik rumah tangga, menjadi area prioritas perusahaan. Sharp percaya bahwa pengembangan teknologi baru ini dapat menjadi landasan bagi pemulihan dan pertumbuhan perusahaan di masa depan, meskipun jalan menuju pemulihan tidaklah mudah.

Dengan langkah-langkah strategis yang diambil, meskipun membawa kerugian dalam jangka pendek, Sharp berharap dapat mengubah arah dan kembali ke jalur profitabilitas.

Fokus pada teknologi yang lebih relevan dan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien diharapkan dapat mengembalikan daya saing perusahaan dalam industri elektronik global, dan memastikan kelangsungan serta pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.

Tag:Artificial IntelligenceFoxconnJepangSharpSoftBank
Share Berita Ini
Facebook Pinterest Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Threads
Berita Sebelumnya GTA VI Take-Two Buka Suara Tanggal Rilis GTA VI, Bakal Ditunda?
Berita Selanjutnya Tol Solo-Yogyakarta 8 Tol Ini Bakal Digratiskan Jelang Mudik Lebaran 2025

Paling Populer

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream
Teknologi

Cara Download Video di Luluvdo atau Lulustream Lewat HP dan PC!

Nepotiz
Oleh Nepotiz
6 bulan lalu

Cara Mempercepat Download Terabox di Android, iOS dan PC

Oleh Nepotiz

20 Karakter Mana yang Tidak Bisa Mengisi HP ke Teman di Mobile Legends? Ini Dia Listnya

Oleh Nepotiz

Cara Download Video PoopHD Lewat HP dan PC, Tanpa Aplikasi Tambahan!

Oleh Nepotiz

100% Work! Ini Cara Download Video Luluvdo Tanpa Aplikasi

Oleh Nepotiz

Kapan Tanggal Rilis Alita: Battle Angel 2? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Oleh Nepotiz

Tips dan Cara Efektif Mempercepat Putaran Pulley dengan Mudah

Oleh Nepotiz

Guru SMPN 3 Depok Dilaporkan atas Dugaan Pelecehan Verbal

Oleh Nepotiz

Kapan Saya Menikah Menurut Tanggal Lahir? Pakai 2 Metode Ini Untuk Prediksi

Oleh Nepotiz

FB ‘Fantasi Sedarah’: Pembuat Video Anak Ditangkap!

Oleh Nepotiz

Berita Menarik Lainnya

66e3e9f71b557
Ekonomi & Bisnis

4.000 Rumah Subsidi untuk ASN Kemenpan-RB, LAN, ANRI & BKN

4 minggu lalu
091216300 1734002574 Gambar WhatsApp 2024 12 12 pukul 15.15.42 d3ec1919
Ekonomi & Bisnis

Prabowo Tawarkan Peluang Investasi Energi ke Asing!

4 minggu lalu
666d49f9b82e1
Ekonomi & Bisnis

Kisah Saleh: Kurir Paket Bertahan di Tengah Perubahan Status

4 minggu lalu
kapolres metro bekasi kombes mustofa dalam kegiatan ngopi kamtibmas dok ist 1747752455136 169
Ekonomi & Bisnis

Polisi ‘Gebuk’ Preman Cikarang: Perusahaan Diminta Aktif Melapor

1 bulan lalu
Nepotiz Nepotiz

Tentang Kami


Nepotiz – Truth Behind The Ties merupakan platform yang menyajikan berita terkini, liputan real-time, informasi terbaru dari seluruh penjuru dunia.
Link Navigasi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Iklan dan Promosi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Media Sosial
Facebook X-twitter Instagram Threads Tiktok
Seedbacklink

© 2024 Nepotiz – Truth Behind The Ties. All Rights Reserved.